Detak Banten - Berita Hukum dan Kriminal

Masuk

PPATK : Banten Masuk Zona Merah Korupsi

JAKARTA -Berdasarkan kajian Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan ada peningkatan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) selama 2012-2013, sekitar 28% di Propinsi Banten.

Tagged under:

Nasional

Prof Anwar Arifin,Guru Besar FISIP Unhas

Mayoritas Intelektual Jadi Agen Asing

Subscribe to this RSS feed

JAKARTA- Kalangan intelektual terutama para akademisi dituding menjadi agen barat di Indonesia. “Lihat saja semua pemikiran yang masuk tanpa filter, tidak kreatif dan bahkan buku-buku yang masuk itu 80% dari pemikiran barat,” kata pakar pendidikan Prof Anwar Arifin dalam diskusi “Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia,” di Jakarta,Senin (28/10).

Tagged under:

Politik,Hukum

Hasil Penelitian Modus Korupsi di Kalangan PNS

Peluang Korupsi PNS Daerah Capai 1,6 Kali

Subscribe to this RSS feed

JAKARTA-Peluang korupsi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah daerah sangat besar ketimbang PNS di pusat.

Dari dari Pusat Pelaporan dan Analisan Transaksi Keuangan (PPATK) terungkap

Tagged under:

Korupsi

Kembalikan Modal, Parpol Cenderung Korup

Subscribe to this RSS feed

JAKARTA-Keberadaan Partai Politik bukan membuat korupsi makin surut, Namun makin menjadi-jadi.

Tagged under:

Politik Partai

Dari Kiri : Ratu Atut,Tubagus Chaeri wardana dan Ratu Tatu.(fhoto by net)

Dinasti Ratu Atut Lahirkan Ekonomi Rente

Subscribe to this RSS feed

JAKARTA- Politik dinasti dinilai hanya melanggar norma dan etika dalam berpolitik. Selain itu, khususnya di Banten, politik dinasti Ratu Atut hanya menumbuhkan ekonomi rente yang didukung premanisme. “Jadi, dinasti ratu Atut melahirkan ekonomi rente ekonomi struktural, yang didukung paket premanisme, dan itu sudah dibangun sejak Orde Baru, ketika alm. Hasan Shohib menjadi jawara Banten,” kata Pengamat politik dari Universitas Mathlaul Anwar, Banten, Ali Nurdin di Jakarta, Senin,(21/10).

Tagged under:

Politik dan Hukum

BIN Bantah Culik Subur

Subscribe to this RSS feed

JAKARTA- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman mengklarifikasi pemberitaan di berbagai media yang menyebutkan bahwa BIN telah menculik mantan Ketua Umum Partai Demokrat Profesor Subur Budhisantoso pada hari Jumat 18 Oktober 2013 agar batal hadir ke markas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).