Tokoh Muda Tangsel Bicara Pemilu, Beda Pilihan Boleh Tapi Hidup Rukun Harus Dijaga

Ketua Umum Yayasan Grandma's Foundation, Vidyardi Laksmono atau Vidy. Ketua Umum Yayasan Grandma's Foundation, Vidyardi Laksmono atau Vidy.

detakbanten.com, TANGSEL-H-3 Pencoblosan surat suara Pileg dan Pilpres 2024, tokoh muda Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Vidyardi Laksmono mengajak masyarakat agar menjaga kerukunan jelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres pada Rabu, 14 Februari pekan depan.

Vidyardi mengatakan, meski berbeda pilihan, kerukunan dalam suatu bangsa harus selalu dikedepankan oleh seluruh elemen masyarakat. Hal ini sudah sesuai dengan cita-cita yang disampaikan oleh para pendiri bangsa.

"Berbicara mengenai Pemilu ini memang sentimentil ya. Ketika kubu yang satu dengan yang lainnya berbeda pandangan, maka akan sangat rentan terjadi konflik ketika beda pandangan. Saat-saat seperti ini pun harus kita akui sangat rentan juga terhadap pemberitaan hoax, isu sara dan lain-lainnya," kata Vidy, sapaan Vidyardi Laksmono di Pondok Aren, Minggu (11/2/2024).

Jika sudah begitu, menurut Vidy, pentingnya peran yang dilakukan secara bersama-sama dengan mengedepankan sikap kedewasaan pada masing-masing individu dalam menyikapi perbedaan pilihan tersebut. Karena, perbedaan selalu terjadi dan ada dimana-mana.

"Jangankan lingkup teman-teman diluar ya, ini keluarga dirumah pun bisa jadi rentan terjadinya konflik kalau tidak ada kedewasaan terhadap pilihannya masing-masing," jelas Ketua Umum Yayasan Grandma's tersebut.

Dia bilang, menjaga kerukunan bernegara dan berbangsa menjelang pencoblosan surat suara Pileg dan Pilpres nanti, merupakan harga mati bagi setiap anak bangsa yang hidup di bumi Indonesia.

Terlebih ia menegaskan bahwa Pemilu dilaksanakan hanya sampai tanggal 14 Februari, selebihnya, semua yang terlibat dalam hajat demokrasi lima tahunan ini akan hidup normal kembali.

"Berbeda pilihan itu biasa, tensi boleh panas dimana-mana, tapi jangan terlalu dibawa ke ranah sentimentil," pesannya.

Vidy menambahkan, sebagai anak bangsa yang hidup di alam demokrasi seperti sekarang ini, siapapun bisa menyampaikan pendapatnya kepada pemimpin terpilih melalui Pemilu 2024 ini.

"Siapapun pemimpinnya, kita dukung setiap kebijakan yang bersifat baik bagi masyarakat. Begitu pun sebaliknya, kita bisa kritisi jika kebijakannya kurang baik bagi masyarakat," ujarnya.

 

 

Go to top