Pangdam I Bukit Barisan Kunjungi Pabrik Pengolahan Ikan Tilapia RSI di Serdang Bedagai

Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Ahmad Daniel Chardin kunjungi pabrik pengolahan ikan tilapia RSI di Serdang Bedagai. Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Ahmad Daniel Chardin kunjungi pabrik pengolahan ikan tilapia RSI di Serdang Bedagai.

Detakbanten.com - Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Ahmad Daniel Chardin melakukan kunjungan kerja ke kantor pabrik pengolahan ikan tilapia Regal Springs Indonesia di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

“Kunjungan ini dalam rangka silaturahmi sesuai fungsi kami untuk pembinaan potensi teritorial yang masih dalam operasional wilayah Kodam 1 Bukit Barisan,” ucapnya, Kamis (6/4/2023).

Menurutnya, dengan adanya kunjungan kerja dan silaturahmi ini, nantinya dapat meningkatkan hubungan kerjasama di antara kedua belah pihak. Serta melakukan pembinaan potensi-potensi sesuai fungsi yang ada.

“Kedepannya, kami berharap adanya kolaborasi dan kerjasama di antara kedua pihak, seperti pelatihan dan program sosial lingkungan, agar terciptanya keamanan yang kondusif melalui sumber daya manusia kami,” ungkap Mayor Jenderal TNI Ahmad Daniel Chardin.

Terisah, Komisaris Independen Regal Springs Indonesia Marsda (Purn) Prayitno Ramelan mengatakan, suatu kebanggaan RSI atas kunjungan kerja dan silaturahmi Pangdam I Bukit Barisan.

“Silaturahmi ini kiranya dapat menciptakan dan memperkuat sinergitas yang harmonis dan berkelanjutan di berbagai bidang,” terangnya.

Menurutnya, keberadaan pabrik pengolahan ikan tilapia RSI di Serdang Bedagai, tidak hanya mendukung program pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Melainkan dalam peningkatan ekonomi, dimana ekspor tilapia menghasilkan devisa bagi Indonesia.

“Banyak keuntungan yang dihasilkan dengan keberadaan RSI di Serdang Bedagai, selain membuka lapangan kerja, juga meningkatkan devisa bagi negara,” imbuh Prayitno.

Sementara itu, Processing Plant Director Regal Springs Indonesia, Sri Rusminawati menjelaskan program-program akuakultur yang berkelanjutan serta pengolahan ikan tilapia yang mengedepankan proses yang terintegrasi dan ramah lingkungan.

“Saat ini kami mengolah sekitar 110 - 120 ton ikan Tilapia/hari yang diproduksi menjadi beberapa produk untuk memenuhi permintaan ekspor dan domestik di antaranya fillet, loin, portion, kepala ikan dan produk sampingan yang dapat diolah dan dimanfaatkan oleh industri lain untuk meningkatkan sirkulasi dan komitmen terhadap zero waste. Seperti sisik ikan yang dimanfaatkan untuk kitosan dan industri kosmetik, isi perut untuk biodiesel dan kulit untuk gelatin,” bilangnya.(ap).

 

 

Go to top