Mahasiswa Asing Belajar Bahasa Sunda di Kemiri

Mahasiswa Asing Belajar Bahasa Sunda di Kemiri

detakbanten.com KAB. TANGERANG - Sebanyak 60 mahasiswa dari Taiwan dan Malaysia menyambangi SMK Mutiara Bangsa Kecamatan Kemiri pada Selasa, (15/8/2017). Kedatangan mereka disambut langsung Camat Kemiri M. Madesa dan Kepala SMK Mutiara Bangsa Miftahussalam.

Sehari penuh, para mahasiswa ini menjadi pengajar Bahasa Mandarin dadakan kepada 800 siswa sekolah gratis tersebut. Sementara, para murid mengajarkan Bahasa Sunda kepada mereka.

SMK Mutiara Bangsa terpilih sebagai salah satunya sekolah di Banten oleh mahasiswa tersebut. Alasannya, sekolah berbasis Islam tersebut menjadi salah satu sekolah yang menggratiskan biaya sekolah mereka.
Camat Kemiri M. Madesa mengungkapkan SMK Mutiara Bangsa merupakan salah satu role model pendidikan gratis di Kabupaten Tangerang. Dirinya juga mengajak para mahasiswa luar negeri itu ikut ambil bagian dalam peningkatan pendidikan di Kemiri. "Meskipun kami tinggal di pelosok Pantura Tangerang, namun kami terus berusaha meningkatkan pendidikan di sini," katanya.
Dikatakan, dalam konteks mutu pendidikan, Malaysia dan Taiwan memiliki keunggulan di bidang pendidikan serta memiliki karakter yang kuat. "Alhamdulillah, Kemiri menjadi daerah yang dipilih sebagai pilot project dua negara tersebut. Kalau bisa dilihat, Malaysia memiliki kedekatan geografis dan budaya, sehingga harus dimanfaatkan. Sementara, Taiwan memilki teknologi pendidikan yang mutakhir untuk kita kembangkan di Kemiri," jelasnya.
Pimpinan rombongan mahasiswa Pan Po Hung (52), menerangkan, semua mahasiswa yang dibawanya adalah calon guru . Mereka mengambil studi pendidikan guru dikampusnya.
Pan Po Hung menyampaikan tujuan mereka untuk belajar bersama para siswa. Dijelaskannya, para relawan yang datang dari latar belakang yang berbeda-beda, Mereka tidak memandang perbedaan suku, agama, ras, bangsa, dan golongan.
"Sekolah ini merupakan kali ke 11 kami kunjungi untuk bersama-sama menebar cinta kasih lewat pelatihan Bahasa Mandarin," ujar pria asal Kota Taishung, Taiwan tersebut yang diterjemahkan lewat seorang translator.

 

 

Go to top