Terbukti dengan masih adanya penjual kue tersebut. Sinta, salah satu penjual kue tersebut yang masih memproduksi hingga saat ini.

"Sampai sekarang masih banyak yang suka, saya kan buat kalau ada yang pesan saja, dan masih banyak yang pesan,” katanya pada Wartawan detakbanten.com, Sabtu (2/4/2022).

Dirinya mengaku, awalnya hanya coba-coba memproduksi kue tersebut pada empat tahun yang lalu.

"Awalnya iseng bikin kembang goyang dari kurang lebih sudah tiga sampai empat tahun. Pelanggan awalnya cuma tetangga sama teman-teman aja, mungkin dari mulut ke mulut ya jadi makin banyak yang tau dan pesan di saya" ujarnya.

Harga yang dipasarkannya bervariatif. Kembang goyang bungkus kecil dengan isi 10 dibandrol harga Rp.15.000.00 dan bungkus besar dibandrol harga Rp.30.000.00. Selain itu, pelanggan juga bisa pesan dalam bentuk toples besar.

Sinta mengaku kembang goyang bikinannya tersebut diproduksi sendiri di dapur rumahnya yang berada di belakang Pasar Jaya Lenteng Agung.

Kue yang berbahan dasar tepung beras dan tepung terigu tersebut bisa diproduksi 4-5 kilogram dalam sehari jika pesanan banyak.

Dijelasknanya, menjelang lebaran pesanan kue kembang goyangnya meningkat. "Biasanya kalo pas puasa apalagi mau lebaran itu banyak yang pesen buat bingkisan gitu banyaknya pesen yang bungkusan sama toples besar," jelasnya.

Salah satu pelanggan setia Sinta, Novi yang merupakan seorang ibu rumah tangga menuturkan, dirinya suka memesan kembang goyang sejak 2018.

"Awal beli sudah lama kalau gak salah dua ribu delapan belas. Rasanya enak gurih renyah apalagi ada juga yang dicmpur wijen jadi lebih enak, kadang juga keluarga ikut pesen karena keluarga juga banyak yang suka." tuturnya. (Raf/Pai)