Benyamin Sebut Penanganan Cipeucang Harus Dengan Teknologi, Komisi lV Minta DLH Dekati Lembaga Ini

Sampah di TPA Cipeucang. Sampah di TPA Cipeucang.

detakbanten.com, TANGSEL-Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan, Pemkot Tangsel terus berupaya untuk mengurangi debit sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang. Soal penanganan sampah masyarakat Tangsel yang dibuang ke Cipeucang, salah satunya harus dengan menggunakan teknologi.

Untuk diketahui, kerjasama pembuangan sampah dari Cipeucang ke Cilowong, Serang, kini dihentikan untuk sementara waktu. Dihentikannya kerjasama itu, menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di TPA Cipeucang lantaran sejak sebulan lalu, sampah dari tujuh kecamatan yang ada di Tangsel itu tak kunjung di angkut ke Cilowong.

"Yang pasti penanganan Cipeucang itu harus dengan teknologi. Kita sudah menjalin kerjasama dengan beberapa investor yang menjanjikan penggunaan teknologi tinggi," kata Benyamin di Gedung DPRD Kota Tangsel, Senin (26/9/2022).

Benyamin jelaskan, investor yang menjanjikan teknologi tinggi untuk pengelolaan dan penanganan sampah di Cipeucang, yakni dengan Bio Elektra dan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Kemudian, Walikota Benyamin juga melakukan pembelian alat yang disiapkan untuk penanganan sampah di Cipeucang.

"Kita juga kan punya ITF (Intermediate Treatment Facility-red) di Pondok Aren, itu juga kita alokasikan pengadaan peralatannya dan bekerjasama dengan pihak ketiga," ujarnya.

Ketua Komisi lV DPRD Kota Tangsel, Muhamad Azis menyebutkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel dalam hal menangani sampah, bisa melakukan kerjasama dengan lembaga yang ada di Tangsel seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Puspiptek Serpong.

"Di Tangsel kan ada BRIN Puspiptek, apakah Puspiptek ini punya teknologi untuk pengelolaan sampah. Jika punya, itu yang kita minta agar DLH mau bekerjasama dengan Puspiptek. Apakah nanti Puspiptek bisa membuat mesin pengelolaan sampah dan sebagainya," terang Azis.

Azis jelaskan, lokasi BRIN di Puspiptek yang sangat berdekatan dengan TPA Cipeucang, tentunya DLH Kota Tangsel harus bisa memanfaatkan lembaga tersebut dalam hal menangani sampah Cipeucang. Sebagai lembaga yang eksis pada bidang teknologi, Puspiptek diharapkan memiliki teknologi pengelolaan sampah.

"Atau jangan-jangan dia (Puspiptek-red) sudah punya mesin untuk pengelolaan sampah. Kita dorong DLH untuk kerjasama dengan lembaga saint dan teknologi dalam menangani sampah, terutama dengan Puspiptek," bebernya.

Menurutnya, persoalan penanganan sampah di Kota Tangsel, tentunya harus melibatkan semua pihak. Termasuk di dalamnya adalah lembaga saint dan teknologi BRIN di Puspiptek.

"Puspiptek ini kan terkenal tak hanya di Indonesia, eksistensi di dunia saint dan teknologi juga ngak perlu ditanyakan lagi. Ini yang harus dimanfaatkan DLH. Karena sampah itu masalah kita bersama, solusinya pun harus ditangani bersama-sama," pungkasnya.

 

 

Go to top