Tak Terima di Kartu Merah, Legislator Tangsel Diduga Pukul Wasit Sepakbola Pakujaya Cup 7

detakbanten.com, TANGSEL-Insiden wasit di pukul pemain mewarnai laga Orkil FC Serpong versus Sruntulan FC Bandara Soetta di stadion mini Pakujaya, Serpong Utara, Jumat sore, (10/6/2022).
Wasit yang belakangan diketahui bernama Eka itu, di pukul pemain dari kesebelasan Orkil bernomor punggung 7, Edi Mamat. Edi Mamat merupakan Anggota DPRD Kota Tangsel.
Aksi pemukulan yang dilakukan legislator asal Dapil Serpong Utara (Serut) itu, diduga lantaran dirinya tak terima oleh keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepadanya.
Dia pun mengarahkan tangan kanannya memukul wasit, tak terima dengan pemukulan yang dilakukan Edi Mamat, wasit pun membalas dengan sebuah tendangan. Namun tendangannya tak mengenai Edi Mamat.
Sejumlah pemain dari masing-masing kesebelasan yang menyaksikan kejadian itu pun langsung melerai. Petugas keamanan juga turun ke lapangan kemudian menarik Edi ke pinggir lapangan.
"Udah udah udah. Wooy, keamanan, keamanan keamanan. Woy, anggota dewan sebagai contoh. Ini sepakbola, jaga sportifitas," teriak host pertandingan melalui pengeras suara.
Sempat terlihat Edi Mamat bersitegang dengan sejumlah panitia dan petugas keamanan saat dirinya di tarik keluar lapangan pertandingan menuju bench kesebelasan Orkil di tribun barat lapangan Pakujaya.
Usai pertandingan, Edi Mamat melakukan pemukulan kepada wasit karena dirinya merasa emosi lantaran dua kali dilanggar pemain lawan, wasit tidak memberikan pelanggaran ke pemain lawan.
"Kalau sekali gua ngak masalah, dua kali gw di gituin (dilanggar dengan dengkul-red). Dua kali ginian gw (ekor belakang-red) di dengkulin. Tau sendiri kalau ginian di dengkulin, gua sampe sempoyongan," kata Edi Mamat.
Menurutnya, wasit adalah hakim di dalam lapangan karena dia ditunjuk panitia. Wasit harus adil dan bukan berat sebelah. Bahkan, kata Edi, ketika ia di langgar pemain lawan, wasit tidak memberinya pelanggaran kepada lawan.
"Gua marah karena pemain ngak diberi pelanggaran. Seharusnya gua mendapat pelanggaran, tapi wasit melanjutkan permainan," ungkapnya.
Soal emosi yang terjadi di dalam lapangan, karena ia spontanitas merasa sebagai rakyat dan bukan pejabat. Edi juga memahami soal jabatan anggota dewan yang ada padanya selama ini cukup melekat, namun karena menganggap wasit tidak adil, Edi pun tersulut emosinya.
"Gua kalau megang bola, ngak masalah. Ini ngak ada bola, gua di hajar dua kali. Kita minta panitia mempertimbangkan wasit, nanti jelek permainan," pungkasnya.
Pada pertandingan tersebut, kesebelasan yang di bela Edi Mamat, Orkil FC Serpong, akhirnya melaju ke putaran dua setelah menang adu penalti dengan skor 3-0.