Reses DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia Ajak Masyarakat Memilah Sampah

Reses DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia Ajak Masyarakat Memilah Sampah

Detakbanten.com, Kota Serang - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Kota Serang, Nur Agis Aulia fraksi PKS melakukan Reses di daerah pemilihan (dapil) 2 yaitu kelurahan serang, Cimuncang, cipare, kota baru, kagungan, lontar baru, bertempat di Perumnas Ciracas, Minggu (13/12/2020).

Dalam reses kali ini, Nur Agis Aulia mengajak masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah.
Sebab menurutnya, ketika masyarakat memilah sampah, maka detik itu juga sudah tidak ada sampah.

Ia mengatakan, dalam konsep memilah sampah, ketika sampah itu dipilah sesungguhnya sudah tidak jadi sampah lagi, akan tetapi sudah menjadi bahan baku, sampah anorganik yang bisa dimanfaatkan untuk didaur ulang.

"Sehingga mendapatkan tambahan uang dengan ditabung dibank sampah, sampah organik bisa dibuat kompos dengan metode biopori, kompos mandiri dirumah dengan mengunakan ember, untuk jadi kompos, maupun pupuk organik, bahkan bisa jadi untuk buat pestisida organik," ucapnya.

"Memilah sampah juga bisa meningkatkan pendapatan bagi emak emak, dengan memilah dan menabung sampah, maka akan dapat hasil tabungan yang bisa digunakan bayar token listrik, bayar PPB, bayar bpjs, beli sembako, qurban, aqiqah bahkan untuk umroh," tambahnya.

Nur Agis Aulia yang juga juragan Kambing pun menjelaskan, persoalan sampah di Kota Serang ini begitu besar, dan tak kunjung ada solusi. Sebab, selama ini Pemkot Serang belum ada strategi yang jitu.

"Saya menyarankan Pemkot Serang segera merevitalisasi dan membentuk bank sampah-bank sampah diseluruh tingkatan RW, karena memang salahsatu masalahnya adalah kesadaran masyarakat akan sampah masih rendah," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, kesadaran memilah sampah juga belum terbangun. Sehingga perlu terobosan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

"Bank sampah ini bisa jadi solusi, orang yang males memilah bisa memilah karena ada manfaat dari memilah. Selain itu diberikan keterampilan untuk mengolah sampah ditingkat masyarakat misal cara memgompos dirumah, dan biopori di rumah," terangnya.

Sementara itu, Menurut Iyad CEO Bank Sampah Digital, Iyad menuturkan, bank sampah yang sudah dibangun dan didampingi bukan hanya sekedar bank sampah biasa. Akan tetapi
ada program-program lainnya, selain memilah sampah dan menabung sampah,

"Ada program Lumbung pangan untuk mengolah sampah organik menjadi media tanam dan berkebun dirumah, kemudian program sedekah sampah bagi yang ingin sampahnya disedekahkan untuk dijadikan beasiswa anak pemulung, dan anak petugas kebersihan, beasiswa untuk anak yatim, ODGJ orang dengan ganguan jiwa, janda miskin dan keluarga rawan gizi buruk dan stunting," paparnya.

 

"Kita akan dampingi bank sampah untuk menjadikan masyarakat, untuk lebih peduli kepada lingkungan secara luas. Bukan hanya masalah sampah, tapi peduli kepada orang orang yang kurang beruntung yang ada dilingkungan. Dan bagi RT/RW nya yang ingin buat bank sampah, dari BSD siap fasilitasi secara gratis," tutupnya.(Aden)

 

 

Go to top