Pengamat: PPDB SMA/SMK di Tangsel Relatif Lancar dan Kondusif

Pengamat kebijakan publik dari lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) Miftahul Adib Pengamat kebijakan publik dari lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) Miftahul Adib

detakbanten.com TANGSEL -- Pengamat kebijakan publik dari lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) Miftahul Adib menilai, bahwa sejauh ini menurutnya penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) relatif lancar.

Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari minimnya gejolak terhadap penyelenggaraan di masyarakat. Untuk itu, Adib sendiri mengapresiasi kerja dari jajaran Dinas Pendidikan dan Kebuduyaaan (Dindikbud) Provinsi Banten, khususnya yang melaksanakan teknis dilapangan.

“Pendidikan ini kan merupakan kebutuhan dasar, jadi pastinya akan sengat sensitif dalam setiap penyelenggaraaannnya, terutama terkait dengan PPDB. Tapi tahun ini saya lihat relatif minim gejolak, ini bisa saja akibat dari kerja Dinas di tingkat pelaksana teknis yakni di sekolah-sekolah sangat luar biasa,”

“Kalau di Tangsel kan biasanya yang ramai tuh di SMA 7 dan SMA 2, tapi saya lihat semuanya berjalan lancar-lancar saja. Inikan suatu hal yang patut di apresiasi,” kata Adib, melalu pesan Whatsaap, Senin (11/7/2022).

Adib berharap, kondisi dan situasi yang kundusif tersebut dapat dipertahankan, agar citra Pemerintah dalam memberikan pelayanan semakin baik kedepannya.

“Kalau sudah bagus ya harus dipertahankan, dan itu tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya bantuan dan dukungan dari stake holder terkait. Ini yang harus dicermati dan dipahami oleh jajaran Dindikbud Provinsi Banten,” ujarnya.

Namun, disisi lain, Adib juga mengkritik terkait minimnya daya tampung SMA/SMK di Banten. Pasalnya, hal itu dapat mempengaruhi kesempatan anak didik bersekolah di sekolah milik pemerintah.

“Ada 229.000 anak yang mau masuk SMA/SMK. Sementara daya tampung hanya 86000 siswa. Inikan persoalan yang harus diselesaikan. Maski cenderung lancar, tapi bukan berarti tak ada persoalan,” pungkasnya.

Go to top