Diketahui, kantor Setda Banten tersebut terdiri dari beberapa birokrasi, diantaranya Biro Pemerintahan, Biro Kesra, Biro Umum, Biro Humas dan Protokol, kantor Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Kurdi Matin, kantor para Asisten Daerah (Asda), dan kantor Plt Gubernur.

Pantauan wartawan, pendemo tersebut tiba di kantor Setda Banten secara berbeda, dan datang dari segala penjuru. Di gerbang utama pintu masuk, dan pintu belakang, ditutup puluhan masa aksi yang menuntut Plt Gubernur Banten mengirimkan rekomendasi kepada presiden agar memecat Sekda Banten. Sementara, di pintu gerbang depan Setda Banten, masa menuntut agar Plt Gubernur mencabut Peraturan Daerah (Perda) mengenai PT Banten Global Development (BGD).

Salah seorang warga Tangerang yang tengah berkunjung ke kantor Setda Banten dan enggan disebutkan namanya, mengaku ia sejak pagi berada di kantor tersebut untuk bertamu. Namun, ketika hendak keluar kantor Setda, ia tidak bisa. "Tolong pak, saya mau keluar, harus ke Tangerang lagi. Kalau semua pintu ditutup, bagaimana bisa pulang," ujarnya.

Sementara itu, Riki salah seorang masa aksi di gerbang depan kantor Setda Banten mengaku, pihaknya akan tetap menutup pintu, selama Plt Gubernur dan Sekda Banten belum mau menemui masa.

"Kami tidak akan bubar sebelum bertemu Sekda dan Plt Gubernur," tegasnya.