Gerbang Tol Baru Baltim Dibangun, Lalulintas Di Jalan Raya Serang Diprediksi Semerawut

Gerbang Tol Baru Baltim Dibangun, Lalulintas Di Jalan Raya Serang Diprediksi Semerawut
detakbanten.com CIKUPA - Gerbang Tol baru Balaraja Timur ( BALTIM) saat ini dalam proses pembangunan dan hampir rampung, rencananya pintu gerbang tol ini bisa digunakan untuk keluar dan masuk dari Jakarta dan Merak. Namun karena belum dipersiapkan secara matang sebagai antisipasi kemacetannya, arus lalu lintas altileri / jalan raya Serang - Tangerang, diprediksikan lalu lintas jalan altileri akan semakin semerawut dan akan menambah macet.
 
Prediksi tersebut dikatakan ketua kelompok kerja ( Pokja) wartawan harian Kabuaten Tangerang Bambang Mulyono, menurut Bambang, saat ini saja sebelum dibangun pintu gerbang tol baru Balaraja Timur kondisi jalan Raya Serang menuju Tangerang tepatnya di sepanjang gerbang perumahan Telaga Bestari sampai dengan Bojong Cikupa saat jam sore kemacetan lalulintas sudah tidak bisa dihindari lagi. Kondisi yang sama juga terjadi di pintu gerbang Tol Balaraja Barat dan pintu Tol Kedaton Cikupa.
 
"Kami berharap agar pemangku kebijakan baik pemerintah daerah, Provisni dan Pemerintah pusat dan Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT) bisa duduk bareng mencari solusi menangani dampak pembangunan pintu gerbang tol baru Balaraja Timur," terang Bambang.
 
Bambang memberikan masukan kepada pengelola jalan tol dan Pemerintah untuk mengusulkan tiga titik pelebaran jembatan tol yang lokasinya di depan gerbang perumahan Telaga Bestari kampung Kawidaran desa Cibadak Kecamatan Cikupa, dan satu titik lagi jembatan Tol di Kampung Pasir, desa Sentul Kecamatan Balaraja, letaknya deket PT Adis, dan satu titik lagi di Jembatan Tol Kedaton Desa Pasir Gadung Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, jika tidak dibangun kata Bambang, maka akan terjadi penyempitan dan selamanya kemacetan lalulintas di tiga Gerbang Tol Balaraja Barat, gerbang tol Balaraja Timur dan Gerbang Tol Kedaton akan selamanya macet, apalagi setiap harinya kendaraan roda dua dan roda empat terus mengalami peningkatan secara kwantiasnya.
 
"Sebagai masyarkat tentunya kami berharap agar lalulintas kendaraan bisa lancar dan nyaman, apalagi di desa Kadu Bitung Curug warga memprotes dampak pembangunan gerbang tol yang menyebabkan rumah warga banjir," tandasnya.
 
Kepala Dinas Binamarga dan SDA Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto mengatakan, jalan altileri merupakan jalan yang pembangunan dan pengelolaanya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dibawah kementrian PUPR, namun meski demikan dirinya tengah mengusulkan agar tiga titik jembatan tol bisa diperlebar.
 
" Untuk mengantisipasi  kemacetan lalu lintas, kami tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar jembatan tol bisa dibangun untuk dilebarkan." tandasnya.

 

 

Go to top