Gegara Narkoba, 23 Orang Warga Pamulang Jalani Rehab di BNN Tangsel, Kapok?

Koordinator Rehabilitasi BNN Kota Tangsel, drg. Vinna Tauria. Koordinator Rehabilitasi BNN Kota Tangsel, drg. Vinna Tauria.

detakbanten.com, TANGSEL-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mencatat ada 23 orang dari Kecamatan Pamulang, menjadi korban penyalahgunaan narkotika pada tahun 2023 ini.

Dari jumlah itu, rata-rata merupakan pemakai narkotika jenis sabu dan jenis obat-obatan berbahaya lainnya. Korban narkotika ini pun harus menjalani proses rehabilitasi di klinik Pratama yang ada di BNN Kota Tangsel.

"Kebanyakan klien yang kami rehabilitasi dari Pamulang, jumlahnya ada 23 orang," ungkap Sub Koordinator Rehabilitasi pada BNN Kota Tangsel, drg. Vinna Tauria menjawab pertanyaan detakbanten.com, Jumat (22/12/2023).

Selain Pamulang yang menjadi kecamatan dengan jumlah korban narkoba lumayan banyak, drg. Vinna juga menyebut beberapa kecamatan lainnya di Kota Tangsel yang warganya di rehab di klinik Pratama.

Diantaranya Kecamatan Ciputat 10 orang, Kecamatan Setu 2 orang, Kecamatan Serpong 6 orang, Kecamatan Serpong Utara 2 orang, 1 orang dari Kecamatan Pondok Aren, dan 28 orang lainnya berasal dari Jabodetabek yang bermukim di Tangsel.

"Tapi, walaupun ada kelurahan kecamatan lain tidak masuk, bukan berarti dia ngak ada yah, karena mungkin aja dia belum mau di rehab. Atau mungkin dia justru bukan di rehabilitasi, tapi tertangkap. Bisa jadi kan," terang drg. Vinna.

Adapun usia dan jenjang pendidikan para korban narkoba, drg Vinna jelaskan cukup beragam. Mulai dari lulusan SD 9 orang, lulusan SMP 6 orang, lulusan SMA/SMK 51 orang, diploma 3 berjumlah 1 orang, dan lulusan sarjana 5 orang.

"Kebanyakan mereka itu dari usia 18 sampai 35 tahun yang paling tinggi. Kemudian dari usia 35 sampai 55 tahun ada 5 orang. Jenis narkobanya (yang di pakai-red) sabu," ujarnya.

Kepala BNN Kota Tangsel Satria Ika Putra menuturkan, Pamulang merupakan salahsatu wilayah yang berdekatan dengan ibu kota Jakarta. Dia bilang, awal-awalnya wilayah Banten hanya daerah transit narkoba dari sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurutnya, banyaknya perumahan-perumahan baru di wilayah Tangsel, terutama di Tangerang raya ini, diyakini masih ada yang sembunyi-sembunyi menggunakan narkoba.

"Pemakai narkoba ini seperti gunung es, yang datang ini hanya permukaannya saja untuk berobat dan sembuh. Ini hanya sebagian data saja, kami yakin masih banyak yang ingin berobat untuk sembuh," pungkasnya.

Go to top