Demi Target 18000 Orang, Lurah di Tangsel 'Gebrak-Gebrak' Warganya Agar Mau Divaksin

Lurah Murtado saat menyaksikan suntik vaksinasi kepada warga di aula Kelurahan Pondok Pucung. Lurah Murtado saat menyaksikan suntik vaksinasi kepada warga di aula Kelurahan Pondok Pucung.

detakbanten.com, TANGSEL- Sejak bergulirnya program vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel pada 2 Maret 2021 lalu, jumlah masyarakat yang mengikuti suntik vaksin terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang ada, jumlah masyarakat yang mengikuti vaksinasi di kelurahan Pondok Pucung pada Kamis (29/7/2021) pukul 11, 30 WIB, nyaris tembus di angka 14 ribu, tepatnya 13980 orang dari 25 ribuan jumlah penduduk di 17 RW Kelurahan Pondok Pucung tersebut.

Lurah Pondok Pucung Murtado mengatakan, dari jumlah penduduk yang mencapai 25 ribuan itu, 7000 ribu diantaranya anak Balita, pihaknya mematok target sebesar 18 ribu orang yang harus mengikuti vaksinasi Covid. Target tersebut harus tercapai hingga pertengahan Agustus bulan depan.

"Targetnya 18 ribu masyarakat Pondok Pucung yang harus di vaksin. Sekarang baru sekitar 70 persen atau 13980, masih kurang dari target," kata Murtado di aula Kelurahan Pondok Pucung, tempat pemberian vaksin pada masyarakat, Kamis (29/7/2021).

Murtado jelaskan, untuk mencapai target 18 ribu orang yang harus di vaksin, ia mengaku tak henti-hentinya melakukan sosialisasi pentingnya vaksin ke masyarakat. Sosialisasi diantaranya dilakukan melalui grup-grup WhatsApp warga yang disampaikan oleh ketua RT masing-masing.

"Kita juga bersama Puskesmas, RW dan RT keliling kampung menyampaikan ke masyarakat mengenai vaksin ini. Istilahnya, masyarakat kita gebrak-gebrak lah supaya mau di vaksin," bebernya.

Murtado kemukakan, berbeda dengan vaksinasi bagi masyarakat di lingkungan komplek perumahan, untuk penduduk di perkampungan, tak jarang pihaknya menemui kesulitan. Hal ini di pengaruhi oleh masih minim pemahaman penduduk yang ada di perkampungan tentang pentingnya vaksin.

"Kita yang masih ada kelemahan cuma di kampung-kampung. Mungkin pola pikirnya masih kurang tentang vaksin. Mungkin karena kena isu, baca ini, dengar ini, mereka jadi takut. Kalau di komplek kan pola pikirnya menengah keatas, jadi bisa membedakan mana isu mana hoax. Jadi kesulitan kita itu di kampung-kampung, memang agak rendah peminatnya," terang Murtado.

Meski begitu, untuk mencegah penularan Covid di masyarakat, Kelurahan Pondok Pucung bersama instansi terkait dibantu RW dan RT, tak henti-hentinya melakukan sosialisasi agar masyarakat mau mengikuti vaksinasi.

"Terus, kita terus turun ke masyarakat agar mereka mau datang ke kelurahan untuk di vaksin. Ini kan penting untuk mencegah penularan covid di tengah masyarakat," pungkasnya. (Dra)

 

 

Go to top