Dampak PMK, Penjual Sapi Kurban Keluhkan Sepi Pembeli

Salah Seorang Penjual Sapi, Abidin Salah Seorang Penjual Sapi, Abidin

detakbanten.com, TANGSEL - Maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat penjual sapi kurban di daerah Pamulang, Tangerang Selatan sepi pembeli.

Salah seorang penjual hewan kurban, Abidin (60), mengatakan sejauh ini penjualannya masih surut, hanya baru beberapa ekor sapi saja yang terjual.

"Tahun ini karena dengan ada macam-macam isu wabah PMK itu, sekarang ini ya masih sepi pembeli," katanya saat diwawancarai Wartawan detakbanten.com, Selasa (21/06/2022).

Lantaran hal tersebut menurutnya, penjualan sapi untuk kurban tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau dari tahun - tahun sebelumnya, gini hari sudah habis tujuh puluh, delapan puluh, sampai seratusan ekor. Tahun ini ada kurang sedikit," tuturnya.

Dalam hal ini, Penjualan sapinya pun diperkirakan menurun hingga 30 persen. "Turunya bisa tiga puluh persen sampai empat puluh persen," ucapnya.

Mengingat Idul Adha sekitar dua minggu lagi, dirinya optimis hewan kurban jualannya tetap laku dibeli pembeli seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Mungkin belum waktunya, kan masih ada dua minggu lagi. Mungkin pas jelang idul adha H min satu atau H min seminggu itu ramenya," ujarnya.

Ia juga memastikan sapi yang disiapkan untuk dijual aman dari wabah PMK. Satu ekor sapi dijual antara Rp 15-25 juta. Adapun sapi didatangkan dari daerah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sapi disini aman, dari daerah Bima, NTB. Udah dikarantina juga beberapa hari sebelum kesini." tandasnya. (Dea)

 

 

Go to top