Cerita Pilu Aisyah Allisa, Jadi Yatim Piatu Hingga Karantina di RLC Ciater Akibat Positif Covid-19

Cerita Pilu Aisyah Allisa, Jadi Yatim Piatu Hingga Karantina di RLC Ciater Akibat Positif Covid-19

detakbanten.com,TANGSEL- Nasib pilu yang dialami Aisyah Allisa, akhirnya memantik rasa simpati masyarakat Kota Tangsel. Terutama para wartawan di Kota Tangsel yang mengetahui kisah Aisyah.

Bahkan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tangsel pun mulai menggalang dana sebagai bentuk peduli terhadap Aisyah. Penggalangan dana 'PWI Peduli' itu bakal berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (18-20/1/2021).

Selain PWI Kota Tangsel, para penyintas Covid-19 yang tergabung dalam Forum Rumah Lawan Covid-19 (FRLC) pun turut menggalang donasi untuk Aisyah.

Untuk diketahui, bocah perempuan berusia 10 tahun yang kini menjalani karantina di Rumah Lawan Covid (RLC) Ciater, Serpong itu, dinyatakan positif Covid-19 setelah pihak RS Siloam Hospital mengeluarkan hasil swab tes terhadap Aisyah.

Aisyah yang sebelumnya tinggal di Jalan Bhayangkara, blok E 26 No 15, RT 01/18 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang itu, kini menjadi yatim piatu. Ibunya yang bernama Rina Darmakusumah (46) meninggal dunia akibat dugaan terpapar Covid-19. Rina meninggal dunia pada hari Sabtu (16/1/2021) di kamar kontrakannya. Sementara sang ayah setahun lalu lebih dulu meninggalkan mereka berdua.

Didampingi sejumlah pasien yang sama-sama tengah menjalani karantina di RLC Ciater, Aisyah bercerita kepada wartawan melalui jaringan telpon seluler.

Menurut Aisyah, ibunya sebelum meninggal dunia sempat mengeluhkan sakit sesak nafas dan batuk-batuk. "Sesak nafas dan batuk. Udah dua minggu. Sempet berobat dan pulang enggak mau dirawat. Mamah enggak tahu kena covid. Bilangnya non-reaktif," kata Aisyah, Selasa (19/1/2021).

Aisyah menuturkan, ibunya meninggal didalam kontrakan. Setelah mengetahui kondisi sang ibu, Aisyah sambil menangis kemudian meminta tolong kepada para tetangganya.

"Waktu meninggal Aisyah di rumah. Tinggal di rumah berdua, ayah meninggal lebih dulu," ungkap Aisyah.

Dia bilang, di Kota Tangsel Aisyah tidak memiliki kerabat atau saudara baik dari keluarga ibu maupun dari keluarga ayahnya. Meski begitu, Aisyah mengaku memiliki dua kakak kandung yang saat ini tinggal bersama Eyangnya di Jakarta.

"Keluarga adanya di Jakarta sama di Bangka Belitung. Aisyah punya dua kakak. Dua-duanya tinggal sama Eyang di Jakarta, kakak paling besar 21 tahun, udah kerja. Kakak udah ngehubungin Aisyah, setiap hari. Jakartanya di Kedoya," terang Aisyah.

Anak yang memiliki cita-cita ingin menjadi dokter gigi inipun mengaku tinggal dikontrakan bersama ibunya sekira 4 tahun lalu. Ibunya selama ini diketahui bekerja sebagai penjual online mulai dari tas hingga seragam.

"Mamah kerja jualan online. Baju buat kerja dan Aisyah sering bantu kemasin," ujar Aisyah.

Aisyah diketahui datang ke RLC Ciater untuk menjalani karantina itu diantar oleh pihak RT tempat dia tinggal. Rasa duka masih terlihat dimata Aisyah yang terlihat habis menangis. Di RLC, dia mengaku, mendapat keluarga baru. Terbaru, dia juga mengaku kondisi tubuhnya sehat. Usai menjalani karantina sekira 14 hari, Aisyah masih kebingungan akan pulang kemana. Tetapi, dia sempat bilang akan pulang ke kontrakannya terlebih dahulu untuk beres-beres pakaian dan lainnya.

"Udah enggak terlalu sedih, karena banyak temen dan banyak aktivitas. Kalau udah sembuh enggak tahu kemana. Kemaren yang bantuin Pak RT. Pengennya sih sama kakak Alma di Jakarta," papar Aisyah.

Terpisah, Ketua RT tempat Aisyah tinggal, Agung Nugroho menuturkan, pihaknya mengetahui Rina meninggal di dalam kontrakan setelah Aisyah mendatangi dirinya sambil menangis dan meminta bantuan.

"Anaknya (Aisyah) datang menjelang magrib nangis-nangis minta tolong. Setelah itu saya ke rumahnya dan Rina sudah tergeletak. Lalu di cek oleh salah satu warga menggunakan APD ternyata sudah meninggal," katanya Agung dikonfirmasi wartawan.

Agung menuturkan, usai kejadian itu, pihaknya langsung membawa Asiyah untuk tes swab dan hasilnya positif Covid-19. Sementara ibunya, Rina, diketahui positif dari berkas hasil pemeriksaan bahwa yang ditemukan di dalam rumahnya menerangkan positif Covid-19.

"Setelah diketahui positif, Aisyah langsung diantar ke RLC untuk dikarantina. Selama dikarantina, kebutuhan Aisyah kami yang bertanggungjawab," pungkasnya.

 

 

Go to top