Asisten Daerah (Asda) 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahtraan Rakyat, Heri Heryanto menjelaskan walaupun saat pembangunan RSUD Pantura nyaris rampung dan akan selesai pada akhir 2017 nanti, namun tentunya tanpa adanya keberadaan SDM untuk mengisi berbagai posisi yang dibutuhkan maka pengoperasian RSUD yang akan melayani warga di wilayah Pantura Kabupaten Tangerang tersebut belum bisa dilakukan. "Bagaimana bisa melayani jika tak ada tenaga medis serta tenaga yang dibutuhkan lainnya," jelas Heri saat menyambut kunjungan Tim Visitasi Provinsi di RSUD Balaraja.

Heri menjelaskan, untuk mengatasi kondisi tersebut Pemkab Tangerang telah melayangkan surat ke Kemenpan RI agar khusus pengisian SDM di RSUD Pantura ini Pemkab Tangerang mendapatkan penguculian atas pemberlakuan moratorium pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS). "Kami tengah melayangkan surat dan saat ini tengah menunggu balasan. Mudah-mudahan keinginan Pemkab Tangerang bisa diakomodir oleh Kemenpan," harapnya.

Sebelumnya Pemkab Tangerang menargetkan proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pantura di Kecamatan Pakuhaji rampung dan dapat dioperasikan di akhir tahun 2017. Agar pelaksanaannya bisa seusia yang diharapkan Pemkab Tangerang sengaja membentuk tim khusus. Tim yang dibentuk tersebut merupakan lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan, Dinas Tata Ruang dan RSUD Balaraja.

Proyek RSUD Pantura tersebut merupakan aspirasi dari warga yang bermukim di Kecamatan Kosambi, Pakuhaji, Teluknaga, Kronjo, Mauk dan Kecamatan Sukadiri. Warga kesulitan bila keluarga mereka sakit harus berobat ke RSUD Tangerang yang lokasinya relatif jauh mencapai 20 km hingga 25 km dari rumah mereka.

Rencananya, RSUD Pantura yang akan dibangun 3 lantai pada lahan seluas 2,1 hektare tersebut, akan mampu menampung pasien sebanyak 104 tempat tidur.
Sedangkan proyek RSUD tersebut berasal dari APBD tahun jamak sejak tahun 2015 yang dikucurkan secara bertahap.