77 Tahun Indonesia Merdeka, Bang Haji Andri Beberkan Perbedaan Tangsel Jaman Old and Now

Bang haji Andri. Bang haji Andri.

detakbanten.com, TANGSEL-Handri Hanief, akrab disapa bang haji Andri, punya cara tersendiri dalam memaknai 77 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Baginya, selama 77 tahun perjalanan bangsa mengisi kemerdekaan, sudah tak terbilang karya pembangunan yang dihasilkan putra-putra bangsa.

Pria bergelar insinyur tehnik sipil ini pun melihat, hasil karya putra-putra bangsa dibidang pembangunan, kini dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Terutama pembangunan infrastruktur yang ada di perkotaan. Sementara di Kota Tangsel, hasil pembangunan infrastruktur yang dilakukan swasta maupun pemerintah, kini mulai merata.

"Selama 77 tahun bangsa ini merdeka, sudah banyak karya yang dibuat dan dilakukan putra-putra bangsa. Saya bersukur dengan hasil dari pembangunan di negeri ini. Semuanya hampir merata," kata bang haji Andri di rumahnya, kawasan Puspita Loka BSD, Serpong, Selasa (16/8/2022).

Sedangkan untuk Kota Tangsel, bang haji Andri mengungkapkan bahwa seiring berjalannya waktu, Kota Tangsel juga disebutnya terus mempercantik diri pada usianya yang kini hampir berumur 14 tahun. Disejumlah wilayah seperti di Serpong, kini banyak ditemui infrastruktur penunjang aktifitas bagi warga kawasan.

"Sekarang kalau saya olahraga pagi atau sore disekitaran BSD, saya selalu istirahat di kursi yang ada di pedestrian jalan. Ini sangat menyenangkan tanpa khawatir soal keamanan disitu," ungkapnya.

Kondisi tersebut, menurutnya, berbeda jauh ketika dia dan keluarganya pertama kali menginjakan kaki di bumi Serpong pada 29 tahun lalu. Dimana, Tangsel yang saat itu masih menginduk pada Kabupaten Tangerang, sebagian wilayahnya masih banyak ditemui semak-semak belukar. Begitupun infrastruktur jalan, belum sebaik seperti sekarang ini.

"Tahun 1993 saat saya dan keluarga pertama kali tinggal di BSD sini, saya agak takut untuk keluar malam. Karena masih banyak kebun-kebun kosong dengan semak belukarnya. Tapi sekarang Alhamdulillah, saya merasa nyaman jalan-jalan sendiri disini," ungkapnya.

Bang haji Andri pun sempat menceritakan saat pertama kali dia tinggal di BSD Serpong, menurutnya, tak sedikit teman-temannya yang berada di Jakarta kerap memelesetkan kata BSD dengan kalimat 'Bintaro Sonoan Dikit'. Kalimat tersebut mengacu pada pengembang Jaya Real Property yang tengah gencar melebarkan bisnis perumahannya hingga ke Tangerang, tepatnya kawasan Pondok Aren, sebagai area pembangunan perumahan berikut gedung-gedung penunjang aktifitas warga.

"Sebelum disini (Puspita Loka-ref), saya tinggal di jalan Hang Jebat Kebayoran Baru, saya dibilangnya tinggal di BSD, tapi BSD nya Bintaro Sonoan Dikit. Ada juga yang bilang saya tinggal di lokasi tempat jin buang anak. Saya waktu itu ketawa dengar kalimat itu, lucu banget. Tapi itu dulu, sekarang teman saya banyak yang memilih tinggal di BSD sini," beber bang haji Andri.

Bang haji Andri menjelaskan, saat ini banyak warga dari luar menginginkan tinggal di wilayah Tangsel. Hal itu disebutkan bang haji, lantaran moda transportasi yang ada saat ini, sudah cukup mendukung bagi warga untuk melakukan aktifitas kerja dan sebagainya.

"Tapi, soal macetnya ini nih, terutama di akhir pekan. Jalan-jalan di Tangsel kadang macet. Sering saya lihat, meski jalannya ngak lebar tapi mobil berebut saling mendahului. Ini yang jadi PR semua pihak," ujar bang haji Andri.

Dia menuturkan, momen 77 tahun Indonesia merdeka dan menjelang 14 tahun Tangsel berdiri pada Nopember mendatang, semua elemen masyarakat harus benar-benar dapat mengaplikasikan diri untuk bangkit bersama pasca pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Tapi tetap pada Prokes yang ada, karena kan Covid belum benar-benar pergi. Kita semua merasakan bagaimana dahsyatnya pandemi kemarin, dampaknya sangat dirasakan masyarakat," pungkasnya.

 

 

Go to top