Reaksi KCI Pasca Penolakan Impor KRL Bekas Jepang

KRL yang akan diimpor. KRL yang akan diimpor.

Detakbanten.com, JAKARTA - Pemerintah menolak rencana impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas Jepang. Pihaknya juga memutuskan akan mengimpor 3 trainset KRL baru dari Jepang. Menyikapi penolakan itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bakal melakukan perawatan rutin. Termasuk penambahan armada sarana sebagai pemenuhan kebutuhan mengangkut penumpang KRL.

Diketajui, KAI Commuter sudah berkontrak dengan PT INKA dalam pengadaan 16 trainset sarana KRL baru. Ini bagian dari penambahan kapasitas yang akan dikirimkan bertahap pada 2025-2026.

“Untuk replacement, dengan rencana konservasi, mendatangkan sarana KRL baru tahun 2024 sebanyak 3 trainset. Lalu, retrofit 19 sarana KRL yang dimulai 2023 ini dan mendatangkan 8 sarana KRL baru pada 2027,” kata kata Anne Purba, VP Corporate Secretary KAI Commuter dalam keterangan tertulis diterima Detakbanten.com, Minggu (25/6/2023).

Hal itu diambil usai rapat koordinasi dengan melibatkan Kemenko Marves, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, DJKA, PT KAI dan PT INKA, yang dipimpin langsung oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, pada 21 Juni 2023, lalu.

“Ini bentuk dukungan KAI 1 untuk produksi KRL dalam negeri. Pastinya, akan tumbuh terus. Dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL, selain pendanaan dari PT KAI dan KAI Commuter, juga ada opsi dukungan pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN)," tambahnya.

Diakuinya, PNM ini sangat penting guna peningkatan pelayanan bagi pengguna ke depan dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri.

 

 

Go to top