Menteri Bahlil: Para Investor Wait and See di Tahun Politik

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, usai menghadiri HUT ke-50 Kementerian Investasi/BKPM, di Jakarta, Minggu (28/8/2023). Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, usai menghadiri HUT ke-50 Kementerian Investasi/BKPM, di Jakarta, Minggu (28/8/2023).

Detakbanten.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebut tahun politik jadi salah satu hal penting untuk keberlangsungan iklim investasi. Sebab, memasuki tahun politik, banyak investor cenderung wait and see sebelum menanamkan modalnya. Meski begitu, ia menilai kondisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Tapi, di banyak negara yang menganut sistem demokrasi.

“Para pemilik modal cenderung melihat siapa dan bagaimana visi kepemimpinan berikutnya. Tahun politik ini, di manapun di dunia, ada penyakitnya saat sebuah negara memasuki tahun politik, kecenderungan akan terjadi wait and see," kata Bahlil, usai event Fun Run & Fun Walk HUT ke-50 Kementerian Investasi/BKPM, Minggu (28/8/2023).

Saat ini pihaknya berupaya menjaga iklim investasi di tengah tahun politik. Caranya, mengawal investasi yang akan masuk ke Indonesia. Juga memberi sosialisasi dan kemudahan perizinan dalam proses penanaman modal.

“Invetasi menjadi komponen membentuk pertumbuhan ekonomi. Saat investasi masuk, akan menciptakan lapangan pekerjaan. Masyarakat bisa bekerja dan dapat penghasilan, sehingga konsumsi masyarakat akan tumbuh,” jelasnya.31 May 2023

Selain itu, lanjut Bahlil, Kementerian Investasi yang diberi kewenangan UU untuk menjaga iklim investasi dengan baik. “Kami melakukan program and-to-and, kami kawal satu-satu hinga selesai," tukasnya. Kementerian Investasi/BKPM optimis pertumbuhan ekonomi didukung oleh realisasi investasi pada triwulan I 2023 mencapai 23,5% dari target realisasi investasi tahun 2023 sebesar Rp1.400 triliun.

Namun, melihat data Kementerian Investasi/BKPM kebelakang, realisasi investasi untuk Penanaman Modal Asing (PMA) pada kurtal I 2023 naik Rp1,8 triliun jadi Rp177 triliun, jika dibandingkan kuartal IV 2022 sebesar Rp175,2 triliun. “Investasi tetap akan memberi kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, walau secara global diprediksi melambat di 2023. Optimisme ekonomi 2023 akan baik kalau mampu kita jaga momentum,” jelasnya.

 

 

Go to top