Ketua ASPARNAS Ngadiman: KTT ASEAN Beri Dampak Positif Pariwisata RI ke Seluruh Dunia

Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Detakbanten.com, JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 baru saja berlangsung di Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9-11 Mei 2023 lalu. Diyakini akan membuat kunjungan wisatawan meningkat hingga 30 persen.

Rasa optimisme tersebut diungkapkan oleh DR. Ngadiman SH.,S.E., M.Si., Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) periode 2020-2025 sekaligus akademisi. Ia menilai, KTT ASEAN dapat memberikan dampak positif bagi semua mata di dunia. Sekaligus menjadi promosi yang bagus untuk Labuan Bajo serta akan lebih dikenal di seluruh dunia.

“Dengan demikian, akan menjadi pembicaraan dan sorotan di dunia internasional. Harapan kita, akan berdampak positif bagi peningkatan jumlah wisatawan dunia ke Labuan Bajo,” kata Ngadiman.

Dampak positif adanya event ini, pertama, tentunya bisa menunjukan banyaknya daerah wisata lain di Indonesia yang jauh lebih indah selain ada di Bali.

“Kita punya banyak potensi, baik keindahan alam, flora dan fauna, serta budaya. Belum lagi Labuan Bajo punya Komodo yang hanya ada satu-satunya di dunia. Di Indonesia, bukan hanya ada Bali saja tapi masih banyak daerah lain yang sangat indah,” jelas owner Loccal Collection Group, pemilik Loccal Collection Hotel di Labuan Bajo, NTT ini.

Kedua, lanjut Ngadiman, dapat meningkatkan growth ekonomi Labuan Bajo secara keseluruhan. Di mana, sambungnya, banyak usaha UMKM yang ada di Labuan Bajo terbantu pada peningkatan penjualannya.

“Belum lagi tingkat hunian untuk semua hotel yang ada di Labuan Bajo, hampir mencapai semua hotel full 100 persen,” katanya. Ketiga, kata Ngadiman, dampak secara global. Harapannya, kata Ngadiman, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara akan meningkat terus ke depan.

Lalu, seberapa kuat keyakinan bahwa Indonesia mampu mengajak para investor luar berinvestasi di destinasi baru di Indonesia pasca event internasional itu?

“Banyak mata tertuju ke Labuan Bajo setelah event ini. Tentunya, banyak investor juga yang akan berinvestasi karena potensi Labuan Bajo sangat besar. Juga masih kurang fasilitasnya untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai wisata premium,” bebernya.

Inilah opportunity besar bagi Ngadiman secara terbuka bagi seluruh investor untuk menanamkan modalnya di Labua Bajo. “Saya yakin akan banyak sekali investor baru yang akan masuk. Dengan catatan, pemda setempat dan provinsi, terus membina dan memberikan kebijakan yang mudah. Baik dari perizinan, keamanan, kenyamanan dan berbagai kebijakan yang kondusif untuk dunia usaha,” ujarnya.

Disamping itu, Ngadiman berharap, masyarakat lokal untuk bisa mencari peluang dari adanya proyeksi peningkatan jumlah kedatangan wisatawan tersebut. Salah satunya membuka destinasi wisata kreatif lain di daerah. Mengingat destinasi wisata ikonik di Labuan Bajo, yaitu pulau Komodo, memiliki keterbatasan jumlah pengunjung 200 ribu orang per tahun.

“Masih banyak potensi untuk orang lokal dengan membuka daerah lain di kawasan sekitar Labuan Bajo. Kita hanya perlu kreaktivitas menciptakan tempat baru untuk wisata selain yang sudah ada. Berbagai infrastruktur juga, tentunya harus dibantu oleh pemda,” paparnya.

Menurutya, banyak aspek kebudayaan yang belum terekspos ke wisatawan. “Juga wisatawan kuliner daerah hingga wisatawan agriculture dengan kopi kita yang begitu aneka ragam. Serta wilayah pedesaan yang masih virgin juga perlu di ekspos lebih luas ke wisatawan,” ungkapnya.

 

 

Go to top