Salah seorang driver Gojek, Dede (49) menanggapi perihal kenaikan tarif ini sebagai kabar yang baik. Ia optimis tingginya tarif berpengaruh pada pemasukkannya.

"Ya bagus. Karena selama ini mungkin apa, kebutuhan meningkat ya tapi pendapatan menurun. Saya sebagai driverya pasti sah dan setuju aja," katanya saat diwawancarai Wartawan Detakbanten.com, Jumat, (12/08/2022).

Disisi lain, Dede merasa khawatir jika kenaikan tarif ojol akan mengurangi jumlah penumpang. Mengingat, sekarang sudah banyak kompetitor lain yang harganya lebih murah.

"Semoga enggak berpengaruh ke penumpang jadi dikit, faktor lapangan kan kadang-kadang sudah berbeda kan. Apalagi sekarang pesaingnya sudah banyak aplikasi lain, bukan gojek aja," ujarnya.

Sementara itu, Nazmi (24) salah satu mahasiswa Universitas Pamulang yang sehari-harinya masih menggunakan ojol. Menanggapi secara positif kenaikan tarif tersebut.

Dirinya akan mengikuti dan mendukung peraturan pemerintah yang berlaku demi menjaga kesejahteraan ratusan ribu mitra pengemudi yang menggantungkan nafkahnya pada platform ojek online.

"Menurut saya kalau tidak terlalu siginifikan atau sekiranya kenaikannya masih bisa ditolerin nggak masalah, selagi buat kesejahteraan teman-teman gojek juga." ungkapnya.

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menaikkan tarif ojek online. Tarif terbaru ini berlaku efektif mulai 14 Agustus 2022.

Keputusan kenaikan tarif ojek online itu tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan (KM) Nomor KP 564 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi. (Raf/Dea)