Syarmadani Berharap Kampung Keluarga Berkualitas Tebing Tinggi Dapat Atasi Penyakit Masyarakat

Penjabat Walikota Tebing Tinggi, Syarmadani membuka sosialisasi Kampung Keluarga Berkualitas Penjabat Walikota Tebing Tinggi, Syarmadani membuka sosialisasi Kampung Keluarga Berkualitas

Detakbanten.com, TEBING TINGGI - Penjabat Walikota Tebing Tinggi, Syarmadani mengatakan Kampung Keluarga Berkualitas, kiranya bisa menjadi salah satu penyelesaian masalah penyakit masyarakat.

“Peperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak dan pelecehan seksual,” ujarya, Jumat (15/9/2023).

Kegiatan ini digelar oleh Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi melalui Dinas PPKB (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana)bersama dengan Kantor Perwakilan (Kaper) BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Sumatera Utara (Sumut).

Dia mengatakan, tidak hanya himbauan tapi keluarga juga menjaga, mengingatkan jangan sampai lepas kontrol.Kkedepan, penyakit masyarakat dan kekerasan pada anak ini bisa ditekan dan cegah, dengan dimulai dari keluarga.

“Mari bersama kita mencanangkan Kampung Keluarga Berkualitas, InsyaAllah ini menjadi awal Kota Tebing Tinggi menjadi lebih baik dimasa akan datang," terang dia.

Semetara itu, Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Sumatera Utara, Dr Munawar Ibrahim menyampaikan bahwa Kampung Keluarga Berkualitas ini tidak terlepas dari Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas.

“Inpres ini berisi instruksi untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk meningkatkan kualitas keluarga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas melalui beberapa cara,” imbuhnya.

Kaper BKKBN Sumut menyampaikan data prevalensi stunting di provinsi Sumatera Utara tahun 2022 sebesar 21,10 persen atau turun 4,7 persen dari 25,80 persen ditahun 2021.

Sedangkan prevalensi stunting di Kota Tebing Tinggi untuk tahun 2022 sebesar 19,6 persen, sedangkan tahun 2021 sebesar 17,23 persen, naik 2.3 persen. Ini memberi masukan kepada kita semua untuk mewaspadai tahun 2023.

"Oleh karena itu kita harapkan agar prevalensi stunting di Kota Tebing Tinggi menurun, agar bisa mencapai 15 persen di tahun 2023 ini dan mencapai angka ideal di tahun 2024 yakni 14 persen," bilangnya.(ap).

Go to top