Hal ini diketahui setelah dilakukan uji jalur Koridor 2 menggunakan salah satu dari lima armada Trans Anggrek, Kamis (29/1). Jalur usulan Solidaritas Masyarakat Transportasi (SMART) Tangsel tak bisa dilalui armada Trans Anggrek berupa bus berukuran 3/4.

Sementara itu, jalur utama berdasarkan hasil kajian Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) setempat, hingga saat ini belum disetujui pelaku usaha transportasi umum. Ini lantaran jalur usulan Dishubkominfo, bersinggungan dengan 4 trayek angkot.

"Ini (Jalan H Rais, Pamulang) tidak bisa dilalui. Karena jalurnya terlalu sempit. Pasti akan bersinggungan dengan masyarakat kalau setiap hari bus 3/4 ini masuk ke jalur ini," kata perwakilan dari Polsek Pamulang, Ajun Komisaris Polisi(AKP) Nurholis, yang turut mencoba jalur Koridor 2 bersama perwakilan dari Polsek Serpong, Pondok Aren dan Ciputat.

Hal senada juga dikatakan Wijaya Kusuma, Kabid Angkutan pada Dishubkominfo Kota Tangsel. Menurutnya, beberapa waktu lalu Smart Tangsel mengusulkan agar bus trans Anggrek Circle Line agar melintasi Jalan H Rais yang ada di Pamulang. Diakuinya Wijaya, jalur itu memang tidak bersinggungan dengan trayek angkot.

"Memang tidak bersinggungan dengan angkot. Tapi jalan H Rais itu terlalu sempit, jalur ini tidak bisa dipakai dan itu tidak bisa dipaksakan," ungkap Wijaya.

Terkait titik temu permasalahan tersebut, Wijaya mengaku akan kembali membahasnya dengan SMART Tangsel, Gapersi maupun Organisasi Angkutan Darat (Organda) setempat.

"Kita akan adakan pertemuan lagi. Tapi, peluncurannya tetap akan dijadwalkan tahun ini," tutur Wijaya.

Untuk diketahui, Koridor 2 ini merupakan satu dari 8 Koridor yang disiapkan Dishubkominfo untuk Circle Line Tangsel. Koridor ini melintasi Terminal Pondok Cabe - Jalan Agus Salim - Jalan RE Martadinata - Jalan Pajajaran - Jalan Siliwangi - Kampus ITI - Jalan Puspiptek - Jalan Taman Tekno - Jalan Buaran Rawa Buntu dan Terminal Intermoda Rawa Buntu (kereta api).