Selamatkan Ratusan Pengrajin Tahu Tempe, Kopti Banten : Pemda Tak Ada Perhatian

Selamatkan Ratusan Pengrajin Tahu Tempe, Kopti Banten : Pemda Tak Ada Perhatian

Detakbanten.com, SERANG - Koperasi produsen tahu tempe Indonesia (Kopti) Banten menyesalkan kepada pemerintah Daerah (Pemda) Banten karena tidak ada pergerakan. Bahkan Pemerintah daerah tidak ada perhatian khusus terhadap para pengrajin tahu tempe.

Padahal, kebijakan Kopti Banten pada bulan Januari 2021, telah menyelamatkan ratusan pelaku pengrajin tempe tahu se Provinsi Banten, sehingga mampu bertahan di tengah pandemi covid 19.

"Kita (Kopti Banten) ngga butuh apreasiasi, Kopti Banten hanya meminta perhatian khusus dari Pemda kepada pelaku UMKM khususnya pengrajin tempe tahu," ungkap ketua Kopti Banten Redi Kurniady, saat di hubungi sambungan telefon, Selasa (30/3/2021).

Sebab itu, pihaknya berharap kepada pemerintah daerah provinsi Banten ada bentuk perhatian terhadap pelaku pengrajin tahu tempe, terlebih di massa pandemi, pengrajin tahu tempe berjuang sendiri untuk bisa bertahan.

"Bentuk perhatian seperti minimal dengan cara lain misalkan ada bantuan peralatan, karena peralatan tidak kita memadai dan tidak sesuai SNI. Sehingga bisa mengurangi biaya produksi, dan juga bentuk perhatiannya seperti bantuan modal," harapnya.

Sementara itu, pengrajin Tahu Tempe asal Baros kabupaten Serang, Sahid mengaku sangat terbantu dengan kebijakan Kopti Banten, terlebih saat ini harga kacang kedelai terus melonjak.

"Alhamdulilah terbantu dengan kebijakan Kopti Banten, Kopti Banten mendorong untuk penyesuaian harga tahu tempe, yang tadi nya Rp 30 ribu sekarang Rp 40 ribu sepapan. Dan di jual sekarang Rp 4 ribu sebungkus, jadi masih ada keuntungan, kalo tidak ada kebijakan, kita tidak bisa bertahan," tandasnya.

Diketahui, saat ini Kopti Banten memberikan kebijakan penyesuaian harga tahu tempe kepada pengrajin tahu tempe, karena kebijakan penyesuaian harga dari Kopti Banten harga kacang kedelai sebesar Rp 10 ribu.

 

 

Go to top