PPDB Sudah Dibuka, Sekolah Swasta di Kota Serang Sepi Peminat

PPDB Sudah Dibuka, Sekolah Swasta di Kota Serang Sepi Peminat

detakbanten.com, KOTA SERANG - Pendaftaraan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMA SMK Kota Serang yang dibuka secara offline, berimbas terhadap sekolah swasta tingkat SMA SMK menjadi sepi peminat. Mereka menilai kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Banten tidaklah berkeadilan terhadap sekolah swasta, dan sangat merugikan.

Demikian disampaikan oleh, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMA Informatika Kota Serang, Riky saat di temui di depan sekolah, Jalan Raya Brimob, Rabu(19/6/2019).

"Menurut saya, apapun namanya mau zonasi atau donasi selama tidak berkeadilan terhadap sekolah Swasta, itu tetap merugikan kami.  Seharusnya pembuatan kebijakan aturan PPDB juga mengkaji bagaimana aturan PPDB di skolah Negeri bisa berimbas positif terhadap jumlah siswa baru," ungkapnya.

Namun, kata Riky, pada kenyataanya dari tahun 2013 sampai 2019 dinas terkait terkesan tutup mata, dan hanya mementingkan sekolah Negeri banyak. "Mereka tidak pernah memperhatikan kondisi sekolah Swasta di Kota Serang. Bahkan sudah ada beberapa sekolah Swasta yang gulung tikar, karena tidak kebagian siswa," tegasnya.

Lanjut Riky, padahal kontribusi sekolah Swasta turut ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan guru-guru honorer yang kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah. "Kalau tidak ada kami, mereka (Guru Honorer, Red) akan kehilangan pekerjaanya. Maka itu, saya lebih suka model PPDB di tahun 2012, karena setiap sekolah Negeri hanya menerima 9 ruang kelas," jelasnya.

Sementara itu, Pengamat Pendidikan, Firman Hadiansyah menjelaskan, seharusnya PPDB bisa menyamaratakan sekolahan, baik Negeri maupun Swasta.

"Saya kira, istilah sekolah Swasta dianggap mahal sudah tidak ada lagi. Karena mereka telah berhasil menunjukan prestasi dan kualitas mengalahkan sekolah Negeri," tegas Firman yang merupakan Dosen di Universitas Sultan Ageng Tritayasa (Untirta) Kota Serang.

Apalagi, dikatakan Firman, Sekolah Swasta telah berhasil membuktikan pada Ujian Nasional dengan perolehan nilai yang cukup fantastis dan membanggakan Kota Serang maupun Banten. "Fenomena inilah, masyarakat harus diberikan wawasan yang ebih cerdas lagi. Bisa jadi sekolah Negeri favorit memiliki akreditasi c, dan masyarakat tidak mengetahuinya. Bahkan dalam hasil Ujian Nasional, sekolah Negeri favorit tidak masuk dalam peringkat 5 besar. Tetapi sekolah Swasta seperti SMA maupun SMP Mardi Yuana berhasil membuktikanya, menjadi nilai terbaik se-Indonesia," ujarnya.

Oleh itu, menurut Firman, Pemerintah setempat harus transparan dalam pelaksanaan PPDB. Apalagi sekarang offline, dan banyak yang bermain dibelakang layar.

"Saya kira, Pemerintah Banten harus terbuka secara transparan, karena kecenderungan PPDB terhadap hal negatif menjadi kecurigaan publik. Iya aja kalau online, kita bisa melihat transparan dan bersistem," tandasnya.

 

 

Go to top