Potensi Alam Yang Indah, Transportasi Yang Susah

Potensi Alam Yang Indah, Transportasi Yang Susah

detakbanten.com SERANG - Begitu banyak potensi yang ada di pulau yang begitu ramah dan asri di dibagian utara teluk banten tepatnya di salah satu kepulawan yang masuk dalam kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Banten.

Pantai putihnya yang terhampar luas, hutan bakau yang lebat mengelilingi sepanjang pinggiran pantai kepulawan tunda dengan wisata airnya (Snokling) yang mulai tumbuh berkembang, menawarkan keindahan bawah laut yang alami dan menggoda wisatawan dari dalam dan luar daerah Banten berkunjung tiap akhir pekannya kedaerah pulau tunda.

"Kalau kita di pulau tunda desa margasara ini, kalau ibarat bayi mah baru bisa merangkang sedikit, insya alloh kedepan kami pemuda pemudi di sini yang mempunyai hati ingin membangun desanya dengan segala potensinya yang ada disini," Kata Salah Seorang Anak Muda Pulau Tunda Samsudin yang kerap di panggil "Alay" saat di temui disela sela kesibukannya melayani tamu tamunya dari luar kota untuk wisata alam bawah laut (Snokling).

Banyak spot bagus disini, terang alay, dari memancing, menikmati sunset, ataupun wisata airnya yang alami dengan pemandangan alam bawah lautnya yang menawan, hingga bercengkrama dengan penghuni laut dengan memberikan makanan pada ikan ikan Iangsung di air.

"Kita punya pantai donat disini, dengan gugusan karang hidup yang cantik dan ikan ikannya yang dapat langsung kita beri makan didalam air," ucapnya.

Hasyim, sebagai Kepala Desa Wargasara Pulau Tunda menyayangkan keindahan yang dimiliki daerahnya itu belum dapat dinikmati oleh semua orang yang ingin berkunjung ke pulau tersebut lantaran sarana Tranfortasi menuju ke daerah yang indah nan bagus tersebut belum memadai dan masih sulit lantaran saat ini transportasi tidak menggunakan lagi kapal Desa seperti dahulu pernah ada, sudah hampir dua tahunan.

"Sekarang masyarakat kami kalau ingin ke pulau atau ingin ke pelabuhan karangantu memakai kapal ferry nelayan yang kondisinya apa adanya dan waktu pemberangkatan hanya tiga kali dalam satu minggu,"ungkapnya.

Dengan kapal nelayan saat ini, jarak tempuh memakan waktu perjalanan sekitar tiga jam lamanya, dari pelabuhan karangantu hingga Pulau Tunda, begitupun sebaliknya, berbeda ketika tahun tahun sebelumnya yang berangkat satu hari dua kali perjalanan menuju pulau dan sebaliknya.

"Kami sebagai kepala desa juga telah mengajukan terkait masalah Tranfortasi ke pemerintahan untuk memberikan bantuan kapal fery sebagai angkutan masyarakat, supaya lancar transportasinya para pedagang dan wisatawan," terangnya

Bantuan transportasi sangat kami tunggu dan nantikan, karna itu vital, membuat kapal ferry secara pribadi sangat sulit, karna biayanya yang cukup tinggi dan tidak terjangkau.

"Barang kali masalah transportasi kendala kendala ya semacam inilah yang kami rasakan pada tahun 2020 ini, memang sangat sulit bagi kami tantangan tantangan di desa saat ini." tandasnya

 

 

Go to top