Pertumbuhan Ekonomi di Banten Tak Lepas dari Peran BUMD

Ngobrol santai bersama Pokja Ekbis Banten, di salah satu hotel di Kota Serang Ngobrol santai bersama Pokja Ekbis Banten, di salah satu hotel di Kota Serang

Detakbanten.com, SERANG - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten selama usia ke-21 tahun secara bertahap terus mengalami perkembangan. Baik dari segi infrastruktur maupun kesejahteraan masyarakat. 

Hal itupun, memang tidak lepas dari dukungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang terdapat di Banten.

Biro Adminstrasi Pembangunan dan Ekonomi Provinsi Banten, Ahmad Syaukoni, mengatakan, dengan adanya BUMD di Banten memang ditujukan untuk dapat memberikan manfaat dalm perkembangan daerah.

Bahkan, kata dia, bisa menyediakan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai katarestik maupun potensial di setiap daerahnya masing-masing.

"Bahkan juga dapat memperoleh laba. Sehingga analisis kebutuhan daerah, dapat sejalan dengan perkembangan birokrasi, dan memiliki inovasi," kata Ahmad Syaukoni saat ngobrol santai bersama, Pokja Ekbis Banten, di salah satu hotel di Kota Serang, Sabtu(16/10/2021).

Ia juga menjelaskan, di Banten sendiri sudah terdapat 3 BUMD. pertama pada 2002, terdapat Argo Bisnis Mandiri (ABM) dengan dibuatkan PT. 

Tujuanya, kata dia, agar Kabupaten dan Kota dapat memperdayakan masyarakat di bidang wirausaha.

"Selanjutnya kita ada Jamkrida di 2014, dan Bank Banten 2017 yang hingga masih sedang dibuatkan perdanya. Alhamdulillah BUMD ini secara konsiten selalu memberikan defident (Pembagian Laba Perusahaan)," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Jamkrida Banten, Hendra Indra Rachman mengatakan, bahwasnya selama berdiri sebagai lembaga support, dan di belakang layar lembaga pembiayaan. Dirinya sudah menjalin kerjasama dengan BPR Se-Banten maupun Koperasi. 

Bahkan, kata dia, Bank-Bank pun menjadi mitra kerja dari Jamkrida, dan Bank Banten selalu diberikan dukungan penuh.

"Kita pun terdapat memberikan ide program kepada mitra untuk mengadakan program pinjaman 5 juta, dapat jaminan. Tujuanya untuk memberikan sedikit kebijakan kredit kepada UMKM," jelasnya.

Tak lupa, Hendra mengakui, sebagai lembaga support, selalu setiap tahun diberikan defident kepada Pemprov Banten. Bahkan, kata dia, selalu mensuplay kepada Bank Banten dengan nilai Rp 4 Miliar.

"Kita juga selalu diberikan target, setelah keluar laporan keuangan akhir tahun. Barulah kita dapat mempublisnya," kata Hendra.

Ditempat sama, Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin menambahkan, dalam mengembangkan potensi ekonomi di Banten, perlu dibangunya ekosistem keuangan daerah.

"Mutlak dilakukan oleh setiap Kabupaten maupun Kota di Banten. Sehingga Provinsi bisa mendapatkan pendapatan optimal, untuk meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," tegasnya.

Menurutnya, potensi ekonomi yang ada, haruslah di jalin sinergi perputaran di provinsi Banten. Sehingga Bank Banten, dapat menjadi bank nya seluruh pelaku usaha di Banten.

Kemudian, kata dia, Jamkrida pun dilibatkan sebagai penyuplai jaminan di Bank Banten. "Tingga terakhir, Pergubnya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah dong. Bahkan pembayaran BPKAD langsung ke Bank Banten. Mari kita bangun politikel wilayah, karena penting. Sehingga ekosistem keungan daerah, bisa membantu kesejahteraan masyarakat Banten," pungkasnya. (Aden)

 

 

Go to top