"Sektor industri masih mendominasi investasi di Banten, sedangkan dibidang lainnya masih belum teroptimalkan misalnya sektor pariwisata da pertanian, pemerintah selama ini fokus kepada investor asing, selama ini pemerintah daerah hanya mendapatkan keuntungan dari upah saja, karena bahan dasar dan setelah jadi dibawa kembali ke luar negeri. Maka dari itu Indonesia hanya mendapatkan upah produksi saja,"Ujar Bambang Pengamat Ekonomi STIE Bina Bangsa Serang usai mengikuti Press Rillis dan Diskusi bersama wartawan, Rabu (20/8).

Lebih lanjut Bambang mengatakan, pemerintah seharusnya melakukan upaya untuk peningkatan PMDN. Menurutnya, dengan berimbangnya kedua investasi tersebut bisa memberikan ruang lebih bagi masyarakat untuk sejahtera, selain itu untuk kemandirian provinsi Banten, dengan meratanya investasi maka kesejahteraan masyarakat akan lebih besar, karena peluang kerja bagi masyarakat semakin besar.

Bambang menilai, peningkatan jumlah serapan tenaga kerja yang dirilis BKPMPT menunjukan jumlah pengangguran di Banten masih tergolong tinggi. Dengan adanya nilai investasi asing menjadi penyebab kebocoran uang daerah. Semakin banyak investor asing yang investasi di Banten, maka hasil dari investasi ini akan dibawa kembali oleh para investor ke negara asalnya.

"Saya masih mempertanyakan peningkatan jumlah serapan tenaga kerja yang dirilis BKPMPT karena data yang ada menunjukan jumlah pengangguran di Banten masih tergolong tinggi kemungkinan, serapan tenaga kerja banyak dari tenaga kerja asing. Karena investasi yang tinggi di Banten juga dari PMA dibandingkan PMDN," katanya.