Hal itupun disampaikan oleh Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa kepada awak media, di Kota Serang, Kamis(18/11/2021).

Pandji menjelaskan, bahwasanya pembongkaran THM tetap dilanjutkan, dan sudah tidak ada lagi tolenransi maupun musyawarah.

"Tetap kita bongkar. Musyawarah sudah lewat. Sudah kita berikan worning dan peringatan. Bahkan penutupan sementara," kata Pandji.

Tak sampai disitu, Pandji mengakui, perlawanan pada pembongkaran THM adalah hal yang wajar. Yang jelas, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang ingin menghindari terjadi bentrok fisik, antara pembela THM maupun masyarakat yang menolak adanya THM.

"Kita pun akan yakinkan bahwa para pegawai THM maupun Ormas yang membela telah keliru. Sebenarnya niat Pemkab Serang adalah untuk kedamaian bersama," jelasnya. 

Pandji pun menegaskan, untuk para pegawai THM di JLS tak perlu khawatir, karena ada solusi bagi yang terkena imbas pembongkaran tersebut.

"Mereka tidak perlu bekerja pada sektor itu, karena dapat berhadapan dengan masyarakat yang protes adanya peredaran miras maupun kondom bertebaran. Kita sudah siapkan solusi, dan satu diantaranya mempekerjakan pada bagian industri," tegasnya.

Pandji menjelaskan, pembongkaran THM akan kembali dilakukan pada minggu depan. Kali ini, sambungnya, Pemkab Serang telah meminta pengamanan bantuan dari Polda Banten maupun Brimob.

"Pasukan huru hara telah disiapkan oleh Polda Banten dan Brimob, untuk ikutserta dalam pembongkaran THM," tutup Pandji.

Diketahui, pembongkaran THM yang dilakukan oleh Pemkab Serang adalah untuk sebagai jalan tengah. 

Disebabkan, masa mengancem akan melakukan Pembongkaran THM sendiri, apabila Pemkab Serang tidak sanggup.

Makanya itu, Pemkab Serang turun tangan secara langsung, untuk adanya berbeturan masyarakat dan pegawai THM. (Aden)