Pemilihan Atlet Taekwondo PLCOB Cilegon Subyektif, Kadispora Cilegon Didemo
detakbanten.com CILEGON – Hari ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Cilegon telah menetapkan secara resmi siapa saja atlet yang akan bergabung di Pusat Latihan Cabang Olahraga Binaan (PLCOB), cabang olahraga taekwondo. Puluhan atlet dipastikan bergabung.
Sayangnya, keputusan tersebut, tidak mendapatkan restu dari semua kalangan. Terbukti, puluhan wali atlet taekwondo di Kota Cilegon memprotes keputusan Dispora Cilegon. Pasalnya, mereka menilai, pemilihan atlet taekwondo di PLCOB 2016 ini, tidak transparan. Bahkan, disinyalir ditutup-tutupi.
"Saya kecewa dengan adanya penetapan ini. Soalnya, saya sebagai wali atlet dari Sarah Umari yang merupakan atlet terbaik di ajang Banten Open, dikesampingkan. Kami saja tidak tahu ada seleksi atlet. Kapan? Dimana? Siapa yang nyeleksi?" keluh Moko.
Makanya, lanjutnya, dirinya bersama dengan wali atlet lainnya mendatangi Kadispora Cilegon, Teten Hertiaman kemarin. "Saya sudah terus terang minta seleksi diulang. Masa, anak saya yang merupakan atlet berprestasi tidak masuk. Itu kan aneh sekali," ucapnya.
Apalagi, ia melihat, kejadian seperti ini sudah terulang selama dua tahun belakangan ini. "Kini kami sebagai wali atlet harus tegas. Tidak mau anak kami yang susah payah berlatih dan meraih prestasi dikesampingkan begitu saja," ucapnya.
Salah satu wali atlet lainnya, Andi Paul mengungkapkan, sebenarnya mengetahui ada undangan seleksi dari Dispora dari pihak sekolah. Tapi, kesannya tertutup sehingga tidak sampai ke atlet.
"Saya juga bingung kenapa seperti ini. Saya sedih. Padahal anak saya, Sultan Riziq peraih medali emas di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN,red) tingkat Kota Cilegon. Namun, tidak diakomodir," paparnya.
Yang membuat dirinya tambah kesal, dua tahun ini, PLCOB taekwondo dilatih orang yang tidak jelas menurutnya. "Apa kemampuannya? Sertifikasinya mana? Apakah dia juga sudah menghasilkan medali bagi Cilegon? Ini kan aneh sekali," jelasnya.