Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan mengatakan pembayaran QRIS saat ini menjadi tantangan dan dalam tahap sosialisasi penggunaannya.

"Jadi sudah mulai tapi memang masih tahap sosialisasi karena kan tidak semua pedagang mereka melek dengan teknologi. Belum tentu semua yang melek teknologi juga kenal dengan QRIS dan belum tentu semua pembeli menggunakan QRIS, tidak semua seperti itu," katanya saat ditemui Wartawan detakbanten.com, Senin (25/7/22).

Dirinya menambahkan, hal ini merupakan proses perubahan budaya sehingga membutuhkan waktu penyesuaian untuk diterima masyarakat Tangsel.

"Banyak ibu-ibu rumah tangga, asisten rumah tangga yang datang mereka masih tidak tahu apa itu. Nah sekarang ini proses, menurut saya sih perubahan budaya lah, sama kayak dulu kita pakai e-money kan, bayar tol dulu masih pakai cash, penyesuaian lama-lama ya mudah-mudahan bisa menyesuaikan," ungkapnya.

Tentunya, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Tangsel ke depannya. Karena melibatkan banyak masyarakat.

"Tapi kan, ini melibatkan banyak orang itu menjadi tantangan tersendiri ya mudah-mudahan dalam waktu beberapa bulan ke depan masyarakat bisa menyesuaikan baik itu pedagang maupun pembelinya," ujarnya.

Sebagai penutup, Pilar berharap agar masyarakat dapat cepat beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi saat ini.

"Kalau Tangerang Selatan sih saya rasa masyarakatnya secara indeks pembangunan manusia cukup tinggi ya dalam arti Indonesia, ya kita berharap masyarakat dan pedagang bisa mengikuti dengan secepat mungkin ini kan adaptasi teknologi. Kembali lagi kepada masyarakatnya, kita hanya bisa menghimbau, kita bisa lakukan sosialisasi tapi kembali lagi itu kepada usernya seperti apa." tandasnya. (Raf/Syl)