Pedagang di Sei Rampah Bongkar Kios Secara Mandiri, Bukti Keberhasilan Pendekatan Humanis Pemkab Sergai

detakbanten.com I SERDANG BEDAGAI - Upaya penataan kawasan di sekitar Jalan Stasiun, Dusun I, Desa Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mulai membuahkan hasil positif.
Sejumlah pedagang yang selama ini menempati area tersebut secara sukarela melakukan pembongkaran kios secara mandiri sebagai bentuk dukungan terhadap penataan ruang publik yang tertib dan nyaman.
Langkah ini merupakan hasil dari pendekatan persuasif dan humanis yang dikedepankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sergai.
Kepala Satpol PP Sergai, Mhd. Wahyudhi, S.STP, M.Si, mengungkapkan bahwa sejak awal, pihaknya memilih jalur komunikasi langsung dan pendekatan non-represif dalam menyosialisasikan program penataan tersebut.
"Setelah melalui serangkaian imbauan, surat teguran, hingga negosiasi intensif, akhirnya para pedagang memahami pentingnya penataan demi kepentingan bersama. Tercatat ada sekitar 6 kios yang dibongkar secara mandiri,” jelas Wahyudhi.
Ia menyebut bahwa aksi ini menjadi bukti tumbuhnya kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menciptakan lingkungan yang tertib dan nyaman.
Pendekatan yang lebih mengedepankan dialog dan kerjasama lintas pihak dinilai lebih efektif dibanding cara-cara pemaksaan.
"Kami mengapresiasi para pedagang yang telah dengan sukarela membongkar kiosnya. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara Satpol PP, pemerintah desa, dan masyarakat,” tambahnya.
Sosialisasi Berlanjut ke Kecamatan Perbaungan
Masih pada hari yang sama, Satpol PP Sergai bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) serta pihak Kecamatan Perbaungan, melanjutkan agenda penataan dengan melakukan sosialisasi langsung kepada para pedagang Pasar Baru Perbaungan.
Dalam imbauannya, para pedagang diminta untuk tidak lagi menggunakan trotoar dan parit sebagai tempat berjualan, karena hal itu dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan.
"Kami tidak melarang berjualan, tetapi kami ingin aktivitas ekonomi berjalan tertib tanpa mengganggu fasilitas umum. Trotoar dan parit harus difungsikan sebagaimana mestinya,” tegas Wahyudhi.
Ia menambahkan, pendekatan edukatif seperti ini akan terus dijalankan guna meminimalisir konflik di lapangan.
Menurutnya, penataan kawasan pasar adalah bagian dari agenda jangka panjang Pemkab Sergai untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan nyaman bagi seluruh warga.
"Dengan sinergi dan komunikasi yang baik, kami yakin proses ini bisa berjalan lancar dan membawa manfaat besar untuk masyarakat,” pungkasnya.
Langkah para pedagang di Sei Rampah yang membongkar kios secara mandiri menjadi contoh nyata bahwa penataan kawasan bisa berjalan damai bila dibarengi pendekatan yang bijak.
Pemkab Sergai pun menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan solusi dialogis dalam menjaga ketertiban dan keindahan ruang publik. (ap).