Ketua KPPI Kota Tangsel Mulyanah Anwar mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya dalam menyambut pesta demokrasi lima tahunan tersebut, ialah dengan bersama-sama menciptakan suasana politik santun dan beretika bagi para kontestan Pileg. Termasuk tim Capres dari pasangan calon presiden masing-masing.

"KPPI Tangsel sepakat mengawal Pileg dan Pilres tahun dengan politik santun dan beretika. Ini yang kami sampaikan ke teman-teman Caleg untuk menghindari gesekan sehingga Pemilu berjalan aman, damai, jujur dan adil," kata Mulyanah Anwar usai Istighosah dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ruang Aspirasi DPRD Kota Tangsel, Sabtu (4/11/2023).

Anggota Komisi l DPRD Kota Tangsel itu mengungkapkan, jika Pemilu berlangsung aman dan damai, bukan tak mungkin target 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen Tangsel bisa terpenuhi.

"Jadi keterwakilan perempuan 30 persen itu tidak hanya sebatas persyaratan pendaftaran Caleg saja, Pemilu nanti pun 30 persen perempuan harus bisa menjadi anggota DPRD Tangsel," jelasnya.

Politisi Partai Gerindra itu menyebutkan, perempuan yang mengikuti kontestasi Pileg nanti, berjuang tidak hanya sebatas pada pemenuhan kuota keterwakilan kaumnya saja, dia bilang, ajang Pileg harus dijadikan sarana ibadah dengan menunjukan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Sebetulnya menjadi Caleg itu adalah perjuangan, kita ibadah kepada Allah. Jadi mari tunjukan dengan karya yang bermanfaat, nanti masyarakat yang akan menilai kita," ujarnya.

Untuk diketahui, Istighosah dan peringatan Maulid Nabi SAW, tidak hanya di ikuti oleh perempuan yang kini menjabat Anggota DPRD Tangsel. Puluhan Caleg perempuan dari partai peserta Pemilu 2024, mengikuti gelaran tersebut. Salah satunya mantan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

Caleg DPR-RI dari Partai Golkar dapil Banten lll ini mengapresiasi acara yang digelar KPPI Kota Tangsel. Airin mengatakan, mengacu pada pengalamannya selama dua periode memimpin Tangsel, persaingan sebagai Caleg jauh lebih rumit dibandingkan dengan calon kepala daerah.

"Karena persaingan bukan hanya dengan partai politik lain, tapi juga dengan calon dari partai politik kita sendiri. Belum lagi persaingan antar lelaki," singkat Airin.