Kawanan Maling Curi 9 Ekor Kerbau, Disembelih di Tempat 

Kerbau yang disembelih oleh kawanan maling di kawasan industri KIEC.  Kerbau yang disembelih oleh kawanan maling di kawasan industri KIEC. 
detakbanten.com CILEGON - Sembilan ekor kerbau milik Kasino, warga Kubangsari, Ciwandan, Kota Cilegon yang dilepasliarkan, dicuri dan disembelih oleh kawanan maling di kawasan PT KIEC yang merupakan anak perusahaan Krakatau Steel (KS). Kasus pencurian kerbau itu, terjadi, Kamis (23/7/2020) dini hari. 
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu diketahui saat Kasino hendak melihat kondisi kerbaunya di sekitar kawasan industri KIEC. Saat itu, dia melihat ada lima ekor kerbau yang sudah terkapar dan bersimbah darah.
 
Setelah dilihat lebih lanjut, ternyata ada empat ekor juga yang telah disembelih dan berhasil dibawa kabur oleh kawanan maling. Namun pencuri hanya menyisakan jeroannya di lokasi penyembelihan yang berada di kawasan industri KIEC.
 
Warga Warnasari, Yayek mengatakan modus pencurian dengan menyembelih kerbau langsung di tempat seperti ini sering terjadi beberapa waktu yang lalu, namun kemudian berhenti. Diduga, pelaku menggunakan tug boat (kapal penarik) yang merapat untuk mengangkut barang curiannya. Mereka hanya membawa dagingnya saja, sementara tulang, kepala, dan jeroannya tidak diangkut.
 
“Pencurian kerbau sebetulnya sudah lama terjadi, tapi sempat berhenti. Nah, ini menjelang Idul Adha kembali terjadi,” tuturnya, Kamis (23/7).
 
Ia berharap, pihak keamanan Krakatau Steel (KS) dan kepolisian segera bertindak sigap, terutama mengingat kerbau ternak milik masyarakat ini tentu sangat berharga bagi pemiliknya.
 
“Sebagai warga masyarakat, kami meminta pihak kepolisian dan keamanan KS segara sigap atas persoalan ini dan pelakunya segara tertangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Yayek.
 
Ia juga meminta, selain kepolisian dan keamanan KS, warga juga harus bersama-sama menjaga keamanan lingkungan masing-masing dan menekan semua aksi kejahatan kambuhan yang kerap terjadi menjelang hari raya besar Islam. 
 
Sementara itu, anak pemilik kerbau, Hani Pramono mengatakan, kerbau milik orang tuanya semuanya ada 11 ekor. Lima ekor ditemukan dalam kondisi mati di lokasi. Sedangkan, ada empat ekor yang telah dibawa kabur oleh pelaku.
 
“Jadi total itu ada sembilan yang sudah disembelih, yang empat sudah berhasil dibawa kabur, sedangkan yang lima masih terkapar di lokasi,” jelasnya.
 
Hani menjelaskan, kerbau milik orang tuanya memang biasa dilepasliarkan di kawasan industri KIEC. Sekitar 100 meter dari lokasi juga ada kandang kerbaunya. Pada malam harinya, ayahnya masih melihat kerbau tersebut. Tetapi, saat pagi sudah tidak ada lagi kerbau di sekitar kandang yang berada di kawasan industri.
 
“Kemungkinan sekitar jam 2 atau jam 3 pagi disembelihnya. Bahkan, ayah saya sempat mendengar suara tembakan, bisa saja ditembak bius kerbaunya,” ujarnya.
 
Hani mengungkapkan, akibat pencurian tersebut, pihaknya mengalami kerugian lebih dari Rp200 juta. Sebab, satu ekor kerbau pada saat menjelang Idul Adha seperti saat ini bisa laku sampai Rp25 juta.
 
“Ya sekitar 225 juta ruginya," tandasnya.
 

 

 

Go to top