Sedianya, Pemilu serentak yang dilaksanakan Rabu kemarin (14/2), urung digelar lantaran banyak TPS yang terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi pada malam harinya. Datin juga sempat berkoorsinasi dengan sejumlah pihak soal kapan Pemilu susulan akan digelar.

"Kemarin saya sudah berkoordinasi dengan saksi, Bawaslu dan PPS itu untuk ditunda. Tapi untuk kapannya itu nunggu info dari PPS," ungkap Datin di TPS 10, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kamis (15/2/2024).

Ia mengatakan, semua KPPS yang tidak dapat menggelar pemungutan suara kemarin kompak untuk menunda. Ia mengaku sempat marah kepada Bawaslu dan saksi yang memaksa pencoblosan tetap digelar kemarin.

"Saya bilang, situ mah enak tinggal ngeliatin doang. Pikirin lah kita yang kerja dan warga yang milih," terangnya.

Menurutnya, di TPS 10 pada pelaksanaan pemungutan suara kemarin, air setinggi lutut orang dewasa merendam TPS tersebut. Sementara akses jalan raya yang dilalui warga RT 01 RW 04 untuk nyoblos ke TPS juga terendam banjir.

Jika pemungutan suara tetap dipaksakan hari iru juga, Datin jelaskan, dirinya yakin angka partisipasi pemilih bakal rendah mengingat daftar pemilih tetap (DPT) yang lalukan pencoblosan surat suara di TPS 10 berjumlah 262 jiwa.

"Makanya kita tunda, biar semua bisa hadir. Kalau cuma mengandalkan buat lingkungan kita mungkin bisa. Tapi kan kasian, dan sayang yang pada ingin nyoblos," tegasnya.

Pantauan di lokasi, sejumlah warga yang punya hak pilih serta saksi dari peserta pemilu juga sempat mendatangi TPS 10. Datin menerangkan nyoblos susulan menunggu informasi dari PPS.

"Palingan kalau enggak hari Sabtu atau Minggu pemungutan suara susulan," singkatnya. (Dra)