HUT ke 22 Demokrat, Politisi Senayan Bocorkan Dukungan Capres 2024, ke Ganjar Atau Prabowo?
detakbanten.com, TANGSEL-Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Julham Firdaus tidak mengkhawatirkan langkah Anies Baswedan yang menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres, akan mempengaruhi perolehan suara Demokrat di Pemilu 2024.
Julham menganggap hal itu sudah biasa terjadi dalam persoalan politik. Kendati begitu, pihaknya juga sempat mempertanyakan hal tersebut karena terjadi diluar kesepakatan piagam koalisi perubahan.
"Ya biasa aja sebenarnya. Karena kemenangan Demokrat itu bukan karena Capresnya. Tapi memang, Demokrat partai besar yang sudah melakukan pembuktian, jadi kami tidak khawatir," kata Julham usai menggelar HUT ke 22 Partai Demokrat di BSD Serpong, Rabu malam (6/9/2023).
Julham mengatakan, sebelumnya Anies Baswedan sempat didukung Demokrat untuk menjalankan amanah dengan maju sebagai Capres. Namun karena persoalan politik yang terjadi, Anies gagal menggandeng Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai Cawapres.
"Kan kita mengusung Anies waktu itu kan. Berharap Anies menjadi kesatria, menjadi patriot yang mempunyai keteguhan hati yang kuat untuk tidak mencederai koalisi perubahan," ungkapnya.
Dia berujar, Demokrat Kota Tangsel saat ini masih menunggu arahan DPP dan Majlis Tinggi Partai Demokrat tentang siapa yang akan di dukung Demokrat untuk Capres 2024 mendatang pasca Demokrat keluar dari Anies Baswedan.
"Ketua Umum menyampaikan kita berikhtiar hari ini, tunggu arahan DPP selanjutnya kita berlabuh kemana. Pasti yang terbaik lah," terang Anggota Komisi lV DPRD Tangsel tersebut.
Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Zulfikar Hamonangan mengklaim partainya telah di khianati karena dalam rapat koalisi untuk menentukan dan memutuskan Cawapres tanpa melibatkan Demokrat dan PKS.
"Hal ini lah yang dianggap partai Demokrat, koalisi ini rapuh," jelasnya.
Zulfikar menyebutkan, pada Pilpres 2024 mendatang, ada kemungkinan 70 persen Demokrat akan ke Ganjar yang di usung PDIP, dan 60 persen ke Ketua Umum Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres.
Kendati begitu, pilihan terhadap dua Capres tersebut harus melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang di ikuti DPD-DPD Partai Demokrat se-Indonesia. Dari Rapimnas itu, akan melahirkan siapa yang akan diusung Partai Demokrat untuk Capres pada Pilpres 2024 nanti.
"Ada kemungkinan 70 persen kita mengarah ke Ganjar, 60 persen ke Prabowo. Kita menunggu dulu Rapimnas. Hasil Rapimnas itu nanti melahirkan ke Ganjar atau ke Prabowo," pungkasnya.