Seorang ibu warga Solear mengaku telah mendaftarkan anaknya yang berinisial SR melalui jalur Afirmasi, namun ditolak, sehingga ia kembali mendaftar putrinya melalui jalur Zonasi dengan jarak sekitar 1.069 Kilometer dari kediamannya, meski sudah terverifikasi dengan nomor urut 85, tetap ditolak dengan alasan Kartu Keluarga (KK) yang prematur.

"Penolakan dengan alasan KK masih prematur, ini yang saya bingung kan, padahal berkas sudah masuk, semestinya kalau masih ada kendala dengan persyaratan pihak sekolah harusnya menginformasikan sebelumnya, ini tidak ada pemberitahuan soal KK yang masih di bawah 1 tahun," ungkap Ibu SR saat ditemui di SMAN 27 Kabupaten Tangerang, Senin (10/7/2023).

Ia mengaku tak habis pikir dengan sistem PPDB saat ini yang diduga ada unsur permainan yang dilakukan oleh sekolah, bahkan informasi penolakan nya pun dilakukan tengah malam.

"Mengapa penolakan pada tengah malam, apakah SOP nya seperti itu, menurut saya ini tidak logis, jelas saya nggak terima, apa lagi anak saya ini anak yatim, keluhnya.

Di Lokasi yang sama, calon siswi yang berinisial (L) juga mengalami nasib yang sama, dirinya daftar melalui jalur Zonasi pada tanggal 3 dan telah terverifikasi dengan jarak zonasi 860 meter, dan oleh pihak sekolah diminta untuk menunggu hasil pengumuman kelulusan pada 11 Juli 2023.

"Yang mengagetkan, kenapa pada tanggal 8 Juli 2023 ada laporan penolakan, inikan sistemnya aneh banget, dengan jarak 860 meter tidak diterima, sementara ada calon siswi diluar Kecamatan Solear yang jaraknya lebih dari 1 kilometer lolos menjadi siswa di SMAN 27 dan selain itu ada juga alasan akibat KK masih prematur, keluhnya.

Diketahui PPDB di SMAN 27 Kabupaten Tangerang melalui sistem online dengan 5 jalur yaitu Afirmasi, Zonasi, Prestasi dan Perpindahan Tugas Orang Tua. Sedangkan penerimaan siswa baru di sekolah tersebut sebanyak 360 siswa untuk 10 Rombel. (Day/Han).