Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, volume ekspor ikan tilapia dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan.

Bahkan selama masa pandemi covid-19 nilai ekspor ikan tilapia aik sebesar 17,13 persen dari total nilai USD 66,96 juta di tahun 2019 menjadi USD 78,43 juta di tahun 2020.

Salah satu pendukung ekspor ikan tilapia terbesar di Indonesia perusahaan budidaya ikan dan pengolahan ikan nila (Tilapia), Regal Springs Indonesia (RSI).

Managing Director Regal Springs Indonesia, Rudolf Hoeffelman mengatakan, RSI sangat mendukung pemerintah sebagai kontributor perekonomian di Indonesia melalui ekspor ikan tilapia.

“Untuk itu RSI sertifikasi Aquaculture Stewardship Council (ASC), tahun ini yang keempat,” paparnya, Rabu (13/7/2022).

Kata dia, budidaya ikan tilapia yang dilakukan RSI telah memenuhi standar lingkungan di wilayah operasional perusahaan. Selain itu RSI juga memiliki program Lake Water Assurance Program, program rutin uji sampling kualitas air di Danau Toba, serta inisiatif lain untuk pemberdayaan masyarakat di bidang sosial, kesehatan, pendidikan dan lingkungan melalui program “Kami Peduli”.

“Langkah yang dilakukan RSI meraih sertifikat ASC,” terang Rudolf.

Global Outreach Lead Aquaculture Stewardship Council, Marcos Moya menerangkan, tujuan sertifikasi ASC sendiri adalah mentransformasi industri budidaya perikanan ke strandarisasi yang lebih tinggi, melalui serangkaian program sertifikasi yang komprehensif yang menitikberatkan pada keberlanjutan lingkungan, serta sosial budaya perikanan.

“Di sinilah peran ASC, menjadikan industri akuakultur dan produknya bernilai tambah dengan tetap meminimalisir dampak negatifnya terhadap lingkungan,” bilangnya.(ap).