Bom Waktu sampah, Komisi 4 Desak Pemprov Bantu Persoalan Sampah Cilowong

Bom Waktu sampah,  Komisi 4 Desak Pemprov Bantu Persoalan Sampah Cilowong
detakbanten.com, SERANG - Komisi 4 DPRD Kota Serang didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang Ipiyanto meninjau mesin carbon ishenny's dari Aceh di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong untuk membantu menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Serang.
"Kemarin rabu, (Rabu 29/01/2020*Red), saya sengaja datang meninjau langsung mesin carbon ishenny's di TPAS Cilowong ini, saya lihat apa yang dilakukan pihak DLH Kota Serang menangani permasalahan sampah, dengan menghadirkan inovasi tekhnologi terbaru merubah sampah menjadi carbon, asap cair, BBM, pupuk cair, biji plastik patut diapresiasi," Ujar ketua komisi 4 DPRD Kota Serang Khoeri Mubarok Kamis,30/01/2020.
 
Menurut Heri, ini harus menjadi prioritas project Pemkot Serang kedepan, mesin Carbon pertama kali di Indonesia digunakan mengcarbonisasi sampah di TPAS Cilowong, menghasilkan lima produk sekaligus pada satu pemrosesan carbonisasi sampah. Salah satu  tujuannya mengurangi beban sampah di TPAS Cilowong yang menjadi bom waktu.
 
Politisi Gerindra itu mengatakan, Pemkot Serang harus menindak lanjuti metode penanganan sampah dengan mesin karbon, termasuk infrastruktur di TPAS Cilowong.
 
"Miris banyak atap bangunan di TPAS Cilowong bocor, serta akses jalan  didalam TPAS Cilowong yang jelek menganggu mobilisasi mobil pengangkut sampah, ancaman longsor tebing jalan Takari yang berbatasan langsung dengan TPAS mengancam pengendara.".ungkapnya.
 
Dalam hal ini, lanjut Khoeri Mubarok,  Peran aktif Pemprov Banten agar bisa membangun komunikasi terkait solusi permasalahan sampah di Kota Serang sangat dibutuhkan.
 
"Pemprov Banten harus ikut menyelesaikan persoalan sampah di Kota Serang, dan infrastruktut di TPAS Cilowong yang menampung sampah dari KP3B, Kabupaten Serang, ini akan menjadi bom waktu di kemudian hari, Keterbatasan anggaran Pemkot Serang bisa ditutupi oleh Banprov, tidak ada alasan Pemprov Banten tidak perduli terhadap keberlangsungan TPAS Cilowong" lanjutnya.
 
Khoeri Mubarok meminta, Pemprov Banten melalui OPD terkait diminta meninjau TPAS Cilowong, sehingga bisa melihat kondisi jutaan kubik sampah yang mengancam jiwa penduduk sekitar.
 
"Seharusnya, Pemprov Banten melalui OPD terkait meninjau TPAS Cilowong, Selain itu, peran serta masyarakat dalam perihal pengelolaan sampah menjadi prioritas, hal ini menjadi kajian pansus sampah dalam penyusunan perda sampah yang akan direvisi."pintanya
 
Heri menuturkan, Masalah sampah ini masalah serius, bukan hanya dicilowong, sampah yang ada di daerah aliran sungai Cibanten juga arahnya sudah kerusakan ekosistem. Karena banyak sekali sampah hasil rumah tangga yang dibuang ke bantaran sungai, yang akhirnya di muara sungai Cibanten, di Teluk Cengkok banyak sekali gundukan sampah.

 

 

Go to top