Bahaya Narkotika Incar Pelajar, Ini Pesan BNN Kota Pangkalpinang Untuk Kepsek dan Guru

Kepala BNN Kota Pangkalpinang AKBP Noer Wisnanto bersama Kepsek dan guru usai Raker program pemberdayaan masyarakat anti narkoba di Bangka City Hotel. Kepala BNN Kota Pangkalpinang AKBP Noer Wisnanto bersama Kepsek dan guru usai Raker program pemberdayaan masyarakat anti narkoba di Bangka City Hotel.

detakbanten.com, BABEL -- Survei nasional pada 2021 mendapati bahwa prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia meningkat 0,15 persen. Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pangkalpinang, AKBP Noer Wisnanto, survei tersebut dilakukan oleh BNN bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Disebutkan, kondisi penduduk Indonesia yang terpapar narkotika, pertama adalah kelompok yang pernah mengonsumsi narkotika sebanyak 4.534.744 pada 2019, angka ini naik menjadi 4.827.619 pada 2021.

Selanjutnya, ada kelompok setahun pemakai yakni 3.419.188 pada 2019. Angka tersebut meningkat jadi 3.662.646 pada 2021, dengan demikian bisa di tarik kesimpulan prevalensi.

"Jadi bisa kita lihat mengalami kenaikan yakni pada 2019 sebesar 1,8% menjadi 1,95%, pada tahun 2021 berarti kenaikan 0,15%," kata Noer saat membuka kegiatan rapat kerja (Raker) program pemberdayaan masyarakat anti narkoba di lingkungan pendidikan di Bangka City Hotel, Selasa (17/05/2022).

Dalam Raker itu, peserta kegiatan merupakan para perwakilan kepala sekolah (Kepsek) dan guru di lingkungan SD-SMP se-Kota Pangkalpinang, para peserta dibekali oleh pemateri yakni Kepala BNN Kota Pangkalpinang AKBP Noer Wisnanto, Asisten Pemerintah dan Kesejahtraan Kota (Kesra) Pangkalpinang Muhamad Syahrial, dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Novian Yuspiandi.

Noer menyebutkan, belum lama ini BNN Kota Pangkalpinang berhasil menggagalkan pelaku peredaran gelap narkoba lintas daerah dengan barang bukti narkotika jenis sabu dengan berat hampir 2 kilogram. Barang haram itu didapat dari tangan 2 orang tersangka di salah satu Perumahan di Tua Tunu, kecamatan Gerunggang.

Kemudian, Noer jelaskan, sebagaimana yang di sepakati bersama bahwa anak-anak yang berstatus pelajar merupakan generasi bangsa yang harus di lindungi bersama, khususnya dari gencarnya bujuk rayu narkoba.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh kepala sekolah dan guru, khususnya yang ada di kota Pangkalpinang untuk kerja ekstra sebagai bentuk perlindungan kepada anak didik kita. Untuk masa depan bangsa," bebernya.

Dia menjelaskan, program pendidikan anti narkoba masuk dalam kurikulum mata pelajaran bagi SMA dan SMK di Bangka Belitung, resmi dimulai setelah di launching Kepala BNN Komisaris Jenderal Petrus Reinhard Golose pada Rabu, 27 Oktober 2021 lalu saat lakukan kunjungan kerjan ke Babel.

"Dengan adanya pendidikan anti narkoba ini, para pelajar akan mengetahui bahaya narkotika, bagaimana menghindari, dan cara mengimplementasikan agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba," terangnya.

Noer menambahkan kreatifitas pelajar harus ditingkatkan agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, apa yang dilakukan ini, Noer berharap akan mereduksi penyimpangan terhadap narkotika.

"Ada banyak jenis narkoba baru yang disebut dengan NQS, artinya banyak narkotika sintetik yang dicampur dengan tembakau dan diedarkan kepada masyarakat terutama pelajar. Ini harus kita cegah," pungkasnya. (DF)

 

 

Go to top