Miris, Anak Derita Gizi Buruk, Orang Tua Keterbelakangan Mental

Miris, Anak Derita Gizi Buruk, Orang Tua Keterbelakangan Mental

DetakBanten.com SERANG - Warga miskin asal Kampung Kawoyang, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan kembali terpublikasikan salah satu akun pemilik facebook Nikita Yustika memposting pada Minggu (5/11/2017).

Sungguh malang nasib yang dialami Melani (5 tahun) penderita gizi buruk. Melani yang dirawat oleh neneknya Sawinah (45) seorang janda yang juga mengalami keterbelakangan mental.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Melani tinggal di Kampung Kawoyang RT/RW 03/03, Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang. Kondisi rumahnya pun begitu sangat memprihatinkan, lantai yang masih beralaskan tanah dengan kondisi fisik rumah yang hampir roboh.

Maelani saat ini mengalami gizi buruk, meski awalnya Maelani lahir dengan normal. Namun, saat usia dua tahun pertumbuhan fisik Maelani berubah semakin mengecil. Perutnya membuncit, dan seluruh tubuhnya penuh dengan luka dari kaki hingga kepala. Hal tersebut karena maelani tidak terurus. Mengingat, sang nenek pun mengalami keterbelakangan mental. Selain sang nenek, ibu kandung Maelani yakni Santi (32) yang juga seorang janda mengalami keterbelakangan mental. Sedangkan Ayah Melani sudah bertahun-tahun meninggalkannya.

Baca Juga : Keluarga Miskin Penderita Gizi Buruk Butuh Uluran Tangan

Ketua RT 03 Suryani mengatakan, bahwa pihaknya sudah berupaya sebanyak tiga kali mendata Sawinah kepada pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang. Tujuannya, agar mendapatkan bantuan.

"Namun lagi-lagi terkendala oleh administrasi, karena Sawinah sampai saat ini tidak memiliki kartu keluarga (KK) atau pun kartu tanda penduduk (KTP),” ujarnya.

Maelani sudah beberapa kali dibawa untuk berobat ke klinik oleh warga yang simpati. Mengingat, orang yang mengurus maelani keterbelakngan mental. "Maklum orang tua dan neneknya sulit berkomunikasi akibat keterbelakangan mental," ungkap suryani.

Romdoni tokoh pemuda Desa Cemplang menyayangkan sikap pemerintah daerah yang hingga kini belum adanya upaya memberikan perhatian ataupun bantuan. "Peran pemerintah selama ini kemana. Bukankah selama ini selalu ada pendataan dari dinas sosial seperti TKSK, Petugas PKH atau lembaga lainnya,” ucapnya.

"Saya akan tindak lanjuti ke Pemerintah Desa Cemplang dan pihak pihak terkait, namun sebelumnya akan segera ada tindakan dari para pemuda dengan penggalangan dana untuk biaya berobat dan biaya sehari-harinya," tutur Doni.

Hingga berita ini diturunkan Kepala Desa Cemplang, Iwan Setiawan  belum bisa dimintai keterangan, saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak aktif.

 

 

Go to top