Dewan Prihatin Santri Jadi Korban Keracunan Massal

Dewan Prihatin Santri Jadi Korban Keracunan Massal

detakbanten.com PASAR KEMIS -- Pasca terjadinya peristiwa keracunan massal, anggota DPRD Provinsi Banten Ade Awaludin langsung mengunjungi santri SMPIT Nurul Hikmah Kampung Bugel Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang pada Jumat (30/08/2019).



Politisi Gerindra ini langsung melakukan pengecekan terhadap santri dan lingkungan asrama pondok pesantren SMPT Nurul Hikmah, dalam inspeksi mendadak ini, pria yang pernah menjabat anggota KPU Kabupaten Tangerang ini prihatin karena maraknya gudang dan pabrik pengelolaan limbah. Padahal pabrik pengelolaan limbah B3 baik limbah padat maupun limbah cair, harus dilakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS), untuk wilayah padat penduduk seperti desa Pangadegan ini kata Ade, tidak layak dibangun tempat pengelolaan limbah.

Awaludin menambahkan, dirinya mendesak kepada pemerintah provinsi melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan inventarisasi kegiatan usaha pengelolaan limbah di Banten dan khsusunya di Kabupaten Tangerang , apakah sesuai dengan peraturan yang ada seperti Perda No. 10 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, atau PP Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3.

" Kita lihat apakah semua instrumen yang disyaratkan terpenuhi atau tidak, kalau semua itu ada, berarti pemerintah pusat yang bermasalah, kalau tidak ada berarti pengelolanya yang bermasalah, sebab masa kegiatan - kegiatan semacam itu dibiarkan diengah pemukiman padat penduduk," terang politisi asal Sindang Jaya yang saat ini duduk di komisi V DPRD.

Sebelumnya dibeeitakan, sebanyak 14 Santri SMPIT Nurul Hikmah desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang mengalami keracunan pada pukul 20.00 Rabu (28/08/2019), santri pesantren tersebut diduga akibat dari bahan kimia B3.

 

 

Go to top