Pantauan dilapangan, sepanjang jalan yang menghubungkan dua Kecamatan tersebut tidak terlihat tanda-tanda bekas dibangun, namun hanya batu-batu yang sudah berantakan dan bercampur tanah lumpur, sehingga sulit untuk dilalui oleh para pengguna jalan.

Salah seorang warga Picung Bambang mengatakan, keberadan jalan saat ini memang sangat membuat warga kewalahan jika saat melintasi jalan tersebut. Apa lagi sekarang ini sedang musim hujan, disamping licin jalan juga berlumpur tanah lumpur.

"Jalur ini sangat banyk dilalui oleh Masyarakat, karena jalan ini menghubungkan dua Kecamatan yaitu Picung dan Patia, jika dibiarkan seperti ini saja maka aktivitas warga didua Kecamatan ini akan terhamba,"ungkapnya, saat ditemui wilayah Kecamatan Picung, TRabu (12/11).

Warga lainnya Sudrajat mengatakan, pihaknya bersama warga yang lain mengaku geram dengan kondisi jalan saat ini, sebab pada setiap mengangkut padi hasil panen itu sangat kesulitan, karena kondisi jalan yang sudah parah, dan akibat dari rusaknya jalan terbut dapat mempengaruhi harga padi.

"Maka kami selaku warga disini sangat membutuhkan sekali adanya pembangunan jalan ini, karena akibat dari rusaknya jalan ini aktivitas kami sangat terhambat,"keluhnya.

Terpisah Kepala Desa Ganggaeng, Kecamatan Picung, Gofur, pihaknya membenarkan kalau jalan yang ada sangat tidak layak untuk dilalui, karena jalan masih tanah sehingga kalau hujan licin dan berlumpur.

"Memang warga disini sering mengeluhkan rusaknya jalan ini, tapi kami selalu berupaya mengajukan pembangunan, namun sekarang ini belum juga ada informasi kapan akan diperbaiki,"ungkapnya.