Teknologi Inseminasi Buatan untuk Peternak Sapi di Pessel

Teknologi Inseminasi Buatan untuk Peternak Sapi di Pessel

detakbanten.com Painan -- Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), menerapkan teknologi Inseminasi Buatan (IB), serta tata kelola yang baik terhadap ternak Sapi, sebagai upaya meningkatkan populasi kedepannya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pessel, Efrianto, menyebutkan, upaya tersebut dinilai bakal lebih menguntungkan, ketimbang membiarkan ternak lepas begitu saja di alam bebas.

"Sebenarnya teknologi IB ini, sudah diterapkan oleh sebagian masyarakat peternak di Pessel, bahkan hasilnya telah mampu meningkatkan populasi Sapi di daerah setempat. Selain itu, upaya ini juga sebagai antisipasi kecenderungan masyarakat yang melepas liarkan ternaknya secara bebas," katanya pada wartawan di Painan, Kamis (28/1).

Ia menyebutkan, 2020 lalu populasi Sapi di Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 83.687 ekor. Jumlah itu meningkat dibandingkan pada 2019 sebanyak 1000 ekor.

"Ya, ini menjadi pertanda bahwa tingkat konsumsi dibanding dengan tingkat produksi ada selisih lebih. Jika penerapan IB ini semakin membudaya oleh peternak, maka selisih lebih ini bakal.semakin tinggi, dan Pessel tetap sebagai produsen Sapi potong di Sumbar," tuturnya.

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Pembibitan, Joni Alfian, menjelaskan, pada 2020 pihaknya menargetkan IB terhadap ternak Sapi sebanyak 7.617 ekor.

"Dari jumlah tersebut, realisasinya mencapai sekitar 106 persen. Dikarenakan meningkat, maka memasuki 2021 ini, kami tingkatkan lagi menjadi 9.090 ekor," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan terus meningkatnya populasi hewan ternak, terutama jenis Sapi di Kabupaten Pesisir Selatan, maka pihaknya meminta masyarakat agar lebih melakukan tata kelola dengan baik, dan tetap menjaga ternak-ternak mereka agar tidak dilepas liarkan.

"Dengan semakin berkembangnya teknologi ini, rekayasa turunan dengan menerapkan sistem perkawinan silang bakal membuat kualitas ternak semakin membaik pula. Jadi, inseminasi buatan (IB) yang dilakukan saat ini, sengaja kami menerjunkan petugas yang benar-benar terlatih dan memiliki keahlian," ucapnya lagi.

Ia menambahkan, petugas yang diterjunkan tersebut berkewajiban melakukan pengawasan terhadap kesehatan semua jenis ternak yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan.

"Hal ini kami lakukan agar kualitas kesehatan hewan ternak yang bakal dikonsumsi masyarakat, baik lokal maupun luar daerah benar-benar terjamin kualitasnya. Sebab, daerah kita sejak dulu telah menjadi salah satu daerah pemasok daging Sapi terbesar untuk Sumbar," katanya. (EL).

 

 

Go to top