Detik-detik Rumah Terakhir di Tengah Proyek Jalan Tol Cijago Dibongkar

Foto udara rumah yang belum digusur pada proyek Jalan Tol Cijago seksi 3B yang menghubungkan wilayah Serpong,Cinere, dan Tol Jagorawi di Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (24/7/2023). Rumah tersebut merupakan bangunan yang belum dibongkar karena terkendala pembebasan lahan. ANTARA FOTO - Yulius Satria Wijaya Foto udara rumah yang belum digusur pada proyek Jalan Tol Cijago seksi 3B yang menghubungkan wilayah Serpong,Cinere, dan Tol Jagorawi di Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (24/7/2023). Rumah tersebut merupakan bangunan yang belum dibongkar karena terkendala pembebasan lahan. ANTARA FOTO - Yulius Satria Wijaya

detakbanten.com NASIONAL -- Proyek Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) di Kota Depok membuahkan cerita menarik tentang sebuah rumah yang akhirnya dibongkar setelah menjadi viral di media sosial.

Informasi mengenai pembongkaran ini juga disampaikan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok, Indra Gunawan. Dia memastikan bahwa pembongkaran rumah tersebut telah dilaksanakan pada Senin sore.

"Alhamdulillah tadi pagi sudah dilakukan pembayaran terhadap bidang tanah yang ada pada lokasi itu dan sore ini sudah dilakukan pembongkaran kepada lokasi rumah yang terakhir yang sempat viral," kata Indra saat dihubungi Bisnis, Senis (24/7/2023).

Indra juga menjelaskan bahwa keterlambatan dalam proses perataan tanah untuk proyek rumah tersebut bukan disebabkan oleh masalah biaya ganti rugi, melainkan karena masalah kepemilikan bidang tanah yang melibatkan 4 pemilik sekaligus.

"Itu memang ada persoalan mengenai penguasaan fisik dan yuridis yang memerlukan klarifikasi. Klarifikasinya karena persoalan ini mengait kepada 4 orang atau 4 bidang tanah," jelasnya.

Keempat ahli waris yang terlibat adalah Pak Imam Tain, Sukartini, Sukardi, dan Alm. Hudoyo. BPN telah mengucurkan dana ganti rugi pembebasan lahan sebesar Rp8,5 miliar untuk proyek Jalan Tol Cijago. Dari jumlah tersebut, pemilik rumah viral, Sukartini, mendapat ganti rugi senilai Rp1,33 miliar. Rincian angka tersebut mencakup tanah seluas 99 meter persegi senilai Rp530 juta dan bangunan seluas 91 meter persegi senilai Rp862 juta.

Proses pembebasan lahan yang melibatkan keempat ahli waris telah ditangani oleh BPN selama 3 bulan terakhir. Pihak BPN memastikan bahwa masalah ini telah diselesaikan dengan baik, dan proses penggusuran tanah dilaksanakan pada Senin sore.

Indra Gunawan juga menegaskan komitmen BPN dalam mendukung realisasi pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi. (Aip)

LINK VIDEO

Detik-detik Rumah Terakhir di Tengah Proyek Jalan Tol Cijago Dibongkar

Go to top