BI Kembangkan QRIS, Jadikan Alat Pembayaran Lengkap

Transaksi bank menggunakan metode Qris (foto: bca.co.id), Ilustrasi: Aqila/db Transaksi bank menggunakan metode Qris (foto: bca.co.id), Ilustrasi: Aqila/db

Detakbanten.com, NAIONAL –– Bank Indonesia (BI) terus mengembangkan sistem pembayaran QRIS untuk menjadikannya alat pembayaran yang lengkap. Ke depannya, QRIS akan dikembangkan menjadi kanal pembayaran dengan jangka yang lebih luas lagi, seperti transfer hingga untuk tarik dan setor uang.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Dicky Kartikoyono, mengatakan bahwa QRIS merupakan inovasi yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembayaran dengan biaya paling murah. Untuk hal itu, BI ingin mendorong standar dan digitalisasi lebih meluas.

"BI sudah minta para pelaku industri untuk terus melakukan inovasi sehingga bisa memudahkan masyarakat untuk bertransaksi menggunakan sistem pembayaran digital dengan melibatkan pelaku industri," jelas Dicky kepada media di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Dicky mencontohkan kemudahan yang bisa diterima masyarakat dengan adanya fitur TUNTAS di QRIS. Fitur ini akan memungkinkan masyarakat untuk melakukan tarik tunai, transfer, dan setor tunai menggunakan QRIS.

"Fitur TUNTAS akan memberikan tiga keuntungan bagi masyarakat, yaitu optimalisasi source of fund (SoF), interkoneksi dan interoperabilitas, serta inklusi," kata Dicky.

Proses dari inovasi QRIS ini dijelaskan oleh Dicky. Untuk QRIS Tarik tunai, masyarakat dapat menarik tunai menggunakan QRIS di ATM atau Agen. Fitur ini akan saling interkoneksi antar PJPQRIS TUNTAS bank dan non-bank.

Sementara itu, untuk fitur transfer QRIS TUNTAS, masyarakat dapat melakukan transfer ke pengguna lain menggunakan QRIS, baik transfer antar PJP QRIS TUNTAS bank dan non-bank.

Selain mengembangkan QRIS, BI juga akan menyesuaikan tarif Merchant Discount Rate (MDR) penggunaan QRIS. Tarif MDR yang baru akan berlaku mulai 1 Juli 2023.
Dicky menjelaskan bahwa tarif MDR yang baru ditetapkan sebesar 0,3% untuk usaha mikro. Tarif ini lebih rendah dari tarif sebelum pandemi, yaitu 0,7%.

"Penyesuaian tarif MDR ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan penyelenggaraan layanan QRIS, perluasan akseptasi merchant, memperluas akses pasar, dan peningkatan pelaksanaan sosialisasi serta edukasi oleh PJP," kata Dicky.

BI menargetkan, sampai akhir tahun 2023, jumlah pengguna QRIS akan mencapai 45 juta. Hingga Mei 2023, jumlah pengguna QRIS sudah mencapai 36 juta.

BI terus mendorong penggunaan QRIS di Indonesia. BI menargetkan, pada akhir tahun 2023, jumlah transaksi QRIS akan mencapai 1 miliar kali.

BI juga bekerja sama dengan negara tetangga, yaitu Thailand dan Malaysia, untuk mengembangkan penggunaan QRIS. Kerja sama ini dilakukan untuk memudahkan pembayaran bagi turis yang berkunjung ke Indonesia.

BI yakin bahwa QRIS akan menjadi alat pembayaran yang penting di Indonesia. QRIS adalah alat pembayaran yang mudah, murah, dan aman.

 

 

Go to top