Bambang Trihatmodjo : 20 Tahun Lebih Reformasi Sektor Pertanian Terabaikan

Bambang Trihatmodjo : 20 Tahun Lebih Reformasi Sektor Pertanian Terabaikan

detakbanten.com Kami merasa 20 tahun lebih reformasi ini sektor pertanian menjadi terabaikan. Kesejahteraan masyarakat, utamanya petani relatif turun. Sementara produk pertanian kita tak berdaya menjadi produk kelas dua di tengah serbuan produk pertanian negara lain. Hal ini dikatakan Kader utama Partai Berkarya Bambang Trihatmodjo yang menilai sektor pertanian Indonesia berjalan di tempat, di tengah maju dan berkembangnya sektor pertanian negara-negara tetangga, terutama Thailand. Jumat (22/3/2019).

Kesejahteraan rakyat, terutama petani, nelayan, buruh dan kalangan masyarakat kecil lainnya, menurut Bambang Trihatmodjo menjadi fokus partai yang mengusung tagline Indonesia Berkarya tersebut. Kepedulian akan warga kelas bawah itu menjadi nilai-nilai yang diwariskan sang ayah, Presiden Soeharto.

"Banyak fakta yang kami lihat di kehidupan sehari-hari dan kesempatan bertemu untuk bersambung rasa dengan para petani, nelayan, buruh, dan kalangan masyarakat lainnya, membuat kepedulian kami bangkit. Kami merasa sudah saatnya Partai Berkarya bangkit dan memberi solusi kepada negeri,” kata pimpinan kelompok bisnis Bimantara itu di sela panen raya petani binaan Partai Berkarya di Desa Jambudesa, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Dimana panen raya itu selain dihadiri ratusan warga, juga sejumlah sektor pertanian kelompok tani dari berbagai kecamatan di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas dan Kebumen.

Sebagaimana juga pernah dinyatakan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra, Bambang menegaskan bahwa partainya berkomitmen memberi solusi dan bukti, bukan janji. Salah satu kepedulian itu adalah meningkatkan produksi pangan nasional dan kesejahteraan para petani di sektor pertanian. Pada sisi itulah pupuk organic cair hypernano yang diberi nama Bregadium, menjadi sumbangan Partai Berkarya.

Pada panen raya yang digelar di Desa Jambudesa, terbukti hasil produksi per hektare lahan garapan para petani binaan Partai Berkarya jauh di atas rata-rata produksi tanaman padi per hektare umumnya. Jika umumnya per hektare tanaman padi menghasilkan rata-rata 7 ton, rata-rata hasil sektor pertanian produksi petani binaan Berkarya mencapai 10,8 ton gabah per hektare nya.

“Apalagi pupuk ini pun organic, jadi para petani pun sebenarnya bisa menjual hasil panennya sebagai beras organic yang tentu memiliki harga jauh lebih tinggi,” kata Bambang Trihatmodjo.

Yang paling membuat para petani gembira hingga tak mampu menahan sorak sorai, adalah saat Bambang mengumumkan tawaran yang bernilai kepada mereka. “Para petani boleh mengambil pupuk ini,” kata Bambang Trihatmodjo. “Bayarnya nanti, saat panen!”.

Keunggulan-keunggulan lain pupuk cair Bregadium, menurut Bambang Trihatmodjo, adalah praktis dan hemat. Petani tidak perlu menggunakan alat transportasi, atau bersusah payah menggotong pupuk dalam jumlah banyak, ke persawahan. Dua belas botol pupuk tersebut bisa menggantikan 500 kg hingga 700 kg pupuk biasa.

“Keunggulan lain pupuk ini adalah ramah lingkungan, menjaga bahkan memperbaiki kesuburan tanah, serta menghemat pengeluaran petani sampai 35 persen,”kata Bambang Trihatmodjo.

Pada kesempatan itu, sebelum berdialog dengan petani, Bambang Trihatmodjo, Tommy Soeharto dan Mbak Tutut memberi bantuan mesin pembajak sawah, perontok padi, dan mesin pompa air untuk membasahi tanah pertanian.

 

 

Go to top