MI Mathlaul Anwar Tangkeban Terima CSR dari PT. Indomarco Prismatama

MI Mathlaul Anwar Tangkeban Terima CSR dari PT. Indomarco Prismatama

detakbanten.com LEBAK - Wakil Bupati Lebak H. Ade Sumardi resmikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathlaul Anwar Tangkeban  di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, yang mana madrasah ini mendapatkan bantuan untuk renovasi tiga ruang kelas dari Program CSR PT. Indomarco Prismatama, Rabu (21/11/18).

Wabup Mengupucapkan terimakasih atas kepedulian perusahaan ini terhadap dunia pendidikan, pasalnya banyak perusahan yang tidak peduli terhadap lingkungan sosial masyarakat, karena perusahaan harus berdampak pada masyarakat sekitar.

"Saya berharap agar masyarakat Kampung Tangkeban, dapat memanfaatkan dan merawat bangunan ini dengan sebaik-baiknya," ujar Wabup.

Sementara itu, Deputi Branch Manager PT. Indomarco Prismatama Widodo mengatakan, kegiatan rehab sekolah ini merupakan salah satu bukti pelaksanaan program CSR, serta sebagai bentuk tanggung jawab moral perusahaannya.

“Perusahaan bukan semata-mata bisnis, kita juga menyisihkan sebagian penghasilan untuk kemaslahatan masyarakat,” ungkap Widodo.

Lanjut Widodo menambahkan, tahun ini Indomaret juga telah merehab 12 sekolah dan menyerahkan Rp. 710 juta untuk besasiswa diseluruh Indonesia, dimana masing-masing siswa mendapatkan Rp. 500 ribu, selain itu dirinya juga berharap untuk terus bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Lebak untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

Ketua Yayasan Mathlaul Anwar yang juga Kepala Desa Tanjung Sari Haerul mengatakan, bantuan sebesar Rp. 85 Juta dari perusahaan Indomaret sangat bermanfaat, mengingat MI yang dipimpinnya kini memiliki 56 orang Siswa lakil-laki, 71 orang Siswi Perempuan dan 8 orang guru, sehingga membutuhkan ruang kelas yang lebih besar.

“Alhamdulillah berkat bantuan dari Indomaret, sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar sudah terpenuhi, sekarang kita sudah memiliki 3 lokal ruang kelas ukuran 8 x 8 meter” ujarnya.

Sambung Haerul, tiga tahun lalu sekolah yang dipimpinya pernah mendapatkan bantuan rehab serupa dari PLN sebesar Rp. 40 juta, sehingga mampu membangun 3 ruang kelas dengan ukuran 7 x 7 meter, namun masih ada beberapa yang harus diselesaikan, dan menjadi agenda berikutnya seperti ruang perpustakaan, ruang guru dan toilet.

 

 

Go to top