Sudah 16 bulan terakhir, Kusmayadi menyulap Kuda Wisata menjadi Kuda Pustaka keliling ke kampung-kampung untuk menarik minat baca anak-anak. Kusmayadi bercerita awal mulanya menyulap kuda wisata jadi kuda pustaka agar tidak senasib dengannya. Pemuda yang hanya merasakan pendidikan Sekolah Dasar ini ingin anak yang keterbatasan ekonomi menjadi pintar dengan membaca buku. 

Kusmayadi yang kesehariannya hanya mengandalkan penghasilannya dari menarik Kuda Wisata di Alun-alun Kota Rangkasbitung, dirinya selalu membagi waktunya untuk berkeliling guna membagikan ilmu pengetahuan dengan membaca.

Hingga saat ini, dirinya selalu menjadi pusat perhatian para awak media, baik media online, cetak maupun media elektronik, bahkan media asing seperti dari Italia, Belanda bahkan Jerman tertarik dengan kegiatan literasi yang dilakoninya.

"semua yang Saya lakukan semata-mata hanya ingin mengabdi kepada negeri, tidak ingin lagi anak Lebak yang terputus sekolah seperti Saat ini, Saya rela mati demi Literasi," kata Kusmayadi.

Kusmayadi mengaku, semua yang dilakukan berawal dari hati yang tulus. Maka hasilnyapun akan maksimal. "Saya tidak pernah berhasap lebih, namun alhamdulillah Saya bisa menjalani umroh bersama salah satu TV Nasional berkat fokus saya pada Kuda Pustaka," tambahnya.

Sementara Kosim ayahanda dari Kusmayadi, pasalnya hingga saat ini justru ketertarikan terhadap kegiatan anaknya ini lebih banyak dari pihak luar Kabupaten Lebak. "Saya hanya miris saja melihatnya, mengapa ketika orang lain tertarik sedangkan Pemkab Lebak sendiri belum pernah sekalipun tertarik dengan kegiatan yang dilakukan oleh anak saya, atau mungkin waktunya saja yang belum tepat," tandasnya.