kegiatan gotong royong ini hanya dihadiri oleh para Tokoh Masyarakat dan para aktivis Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (MPLH) yang mana mereka menjadi penanggung jawab kepada kegiatan pembangunan mesjid tersebut.

Tokoh masyarakat setempat Daday yang turut serta dalam kegiatan tersebut mengatakan, semua warga kompak bergotong royong membangun masjid yang diidamkan oleh semua warga di kampung ini. 

"Alhamdulillah ada beberapa orang dermawan dan juga temen-teman aktivis MPLH Bandung yang telah menyumbang guna berdirinya Masjid yang didambakan oleh masarakat Kampung Sinagar," ujar Daday pada Minggu, (2/9/2017).

Salah seorang aktivis MPLH Rida menuturkan kepada detakbanten.com, hal ini dilakukan murni atas dasar kemanusian dan kepedulian Kami terhadap masyarakat sekitar tanpa ada unsur politik sedikitpun.

"Justru kami kecewa ketika menemui Kades dan Camat respon mereka biasa saja. Pak Camat Panggarangan hanya bilang nanti dia mau main kesana (kampung Sinagar-red)," keluh Rida.

Menurut Rida, Kepala Desa Jatake Sarnata hanya melontarkan bahwa dirinya mendukung jika untuk membangun tempat ibadah, tanpa memberi dukungan materi yang dibutuhkan masyarakat Kampung Sinagar.

"Padahal Kampung Sinagar merupakan daerah tertinggal dan sangat membutuhkan tempat ibadah seperti masjid ini, karena disini sama sekali tidak ada mesjid untuk warga melakukan ibadah secara berjamaah. Saya berharap kades dan camat terpanggil nuraninya minimal bisa berkunjung saja ke lokasi ini Mereka pasti senang kok," pungkas Rida.